yofamedia.com, Jakarta-Beberapa hari lalu saya ngopi bareng teman sambil ngobrol "ngalor-ngidul" soal situasi terkini.
Dan teman saya yang lulusan universitas terkemuka dari Amerika Serikat ini berkomentar: "Bro, kalau sudah bicara agama, logika itu jadi nomor kesekian, "ujarnya.
Banyak teman-teman Saya yang bergelar Ph.D dari Amerika tapi saat bicara agama logika bisa jadi terbalik. "Akidah agama nomor satu".
Lama saya merenung mencoba meresapi pernyataan teman saya itu. Begini parahkah situasi bangsa kita jika sudah menyangkut agama?
Dan kemarin Teman Saya yang lain mengirimkan posting WA yang menggelitik. Seakan membenarkan logika terbalik itu.
Begini postingannya....
*LOGIKA PENTHOL KOREK*
1. Jika mengkritik golongan lain namanya *menyampaikan kebenaran*.
Tapi jika golongan lain mengkritik kita namanya
*penistaan*.
2. Jika kita menuntut orang lain dihukum namanya *jihad konstitusional*.
Tapi jika kita dituntut untuk dihukum karena pelanggaran namanya *- kriminalisasi*.
3. Jika ada prestasi dari pemerintah itu namanya
*-pencitraan*.
Tapi jika kita menista / nyinyir sama pemerintah itu namanya *kritik*.
4. Jika ada kasus terorisme itu namanya *-rekayasa* atau *-pengalihan isu*.
Tapi jika ada teroris ditembak itu namanya
*pelanggaran HAM*.
5. Demokrasi itu haram, sistem kafir dan thaghut.
Tapi kalo ada ormas radikal dibubarkan itu namanya *kemunduran demokrasi*.
6. Jika ada saingan yang beda agama itu namanya
*kafir dan haram*.
Tapi kalo ada orang beda agama yang ngasih uang itu namanya
*sahabat sejati yang harus dibela*
7. Menerima keputusan hukum dengan ksatria meski belum tentu salah itu namanya *kutil babi*.
Minggat, kabor dan lari dari hukum dan jadi buronan itu namanya *hijrah*.
8. *Dasar Ndeso* itu termasuk ujaran kebencian.
Sedang *Bunuh, salib, potong, usir* itu bagian dari seruan jihad.
9. *Kebangkitan PKI* itu fakta.
Sedang *ketakutan akan terorisme dan radikalisme*
itu sebenarnya tidak perlu karena kita cinta damai.
10. *Menyebar hoax dan fitnah* itu tidak apa-apa jika bertujuan demi dakwah.
Sedang *berita dari media - media resmi*
Itu sebenarnya cuma rekayasa untuk memojokkan kita.
(NB: Filosofi Penthol Korek : " ada kepalanya, gak ada otaknya, digesek langsung nyala ..." )
Ketika mendapat postingan itu Saya makin termangu dan terenyuh. Sambil membatin dalam hati,
"Benar juga yah, kalau menyangkut agama, logika bisa terbalik."
Jakarta, 17 Juli 2017
(Yerry Tawalujan)
Baca juga :
PRO KONTRA PERPPU NO. 2 TAHUN 2017 DAN PEMBUBARAN ORMAS OLEH KEMENKUMHAM MELANGGAR HAK ASASI?HANYA ORANG BODOH YANG BERPIKIR DEMIKIAN
KESELAMATAN RAKYAT ADALAH HUKUM TERTINGGI
Posting Komentar