YofaMedia.Com, Jakarta-Sebagai bentuk regenerasi dalam gerakan antikorupsi, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyelenggarakan Sekolah Antikorupsi 2017 (SAKTI 2017) pada tanggal 01-10 Agustus 2017. Sehubungan dengan hal tersebut, ICW mengadakan pembukaan SAKTI 2017 yang berlangsung Selasa (1/8), di Balai Kartini – Jakarta Selatan.
Pembukaan SAKTI 2017 dilanjutkan dengan orasi antikorupsi oleh M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum. (Mantan Wakil ketua KPK RI), serta “Diskusi Gotong Royong Melawan Korupsi”.
Narasumber yang hadir dalam diskusi tersebut antara lain Laode M Syarif (Wakil Ketua KPK RI), Alamsyah Saragih (Komisioner Ombudsman RI), Henny S Widyaningsih (Komisioner Komisi Informasi Pusat) dan Waluyo (Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara).
M Busyro menyampaikan, Hukum, Penegakan Hukum dan Kebijakan Negara seharusnya secara konsisten berlandas tumpu pada Falsafah dan Ideologi ke-Indonesiaan yang tercantum didalam Preambule UUD 1945.
Dipaparkannya bahwa Saripati (esensi) Preambule itu adalah Roh dan Nilai – nilai: Pemerdekaan, Kemanusiaan dan ke-Ilahian (Liberacy, Humanity, dan Transcendentality).
“Tiga nilai filosofis – ideologis inilah yang menegaskan, Indonesia yang otentik tertuang dalam dokumen resmi kenegaraan. Pancasila dengan kelima-silanya sebagai satu kesatuan utuh, sistematik dan integratif adalah refleksi dari ketiga nilai fundamental itu,” ujarnya pada pembukaan Sekolah Anti Korupsi tersebut.
Giat diskusi ditutup dengan Pelepasan Peserta SAKTI 2017, yang selanjutnya akan melakukan kunjungan studi ke kantor KPK dan Ombudsman.
[Yeni]
Posting Komentar