yofamedia.com-Diceritakan bahwa seorang lelaki tidak pernah bersolawat ke pada Nabi SAW.
Pada satu malam dia bermimpi bertemu Rasululah SAW.
Baginda langsung tidak menoleh ke arahnya.
Kemudian lelaki itu bertanya “Wahai Rasululah apakah engkau marah padaku?”.
Rasululah SAW menjawab “Tidak”.
Lelaki itu bertanya lagi “Mengapa engkau tidak menoleh dan memandang kepadaku?”
Jawab Rasululah SAW “Karena aku tidak mengenalimu”.
Lalu lelaki itu menambah “Bagaimana Engkau tidak mengenaliku bukankah aku ini umatMu? Padahal para Ulama telah mengatakan bahwa Engkau mengenali umatmu lebih daripada Ayah Ibunya.”
Rasululah SAW menjawab “Aku tidak mengenalimu karena engkau tidak mau mengingatKU dengan membaca selawat."
Padahal Aku kenal pada umatku itu bergantung kepada bacaan selawat mereka kepadaKU.
Kemudian lelaki itu terbangun dari mimpinya. Lalu dia mewajibkan dirinya dengan membaca selawat 100 kali sehari.
Maka beberapa hari kemudian pemuda tadi bermimpi bertemu dengan Rasululah.
Rasulullah berkata “Sekarang Aku kenal engkau dan Aku syafaati engkau”.
Maka tanya lah diri kita adakah kita mencintai Baginda SAW?
Berapa banyak kita bersolawat kepada Baginda SAW setiap tahun, bulan, minggu, hari, jam dan saat?
Berapa banyakkah titisan air mata kita titiskan kerana rindu untuk berjumpa Baginda SAW yang mulia?
Siapakah yang kita selalu puja dan bangga?
Siapakah Ikon Kita?
"Sudah tentu pertanyaan di atas tiada satu pun yang mampu kita jawab karena jauhnya cinta kita kepada Baginda SAW (terutamanya diriku-Red)."
"Oleh karena itu ya Tuhan kami..
kami mengadu kepadaMu..
Ya Allah suburkan cinta kami?
kepada KekasihMu Nabi Muhammad SAW..
Basahilah lidah lidah kami..
Dengan solawat dan pujian..
Kepada kekasihMu Baginda Muhammad SAW..
Bangkitlah kami di akhirat kelak
Di bawah panji Baginda SAW
Serta di bawah syafaat..
Baginda.. Nabi Muhammad SAW.."
Allahumma amin..
"Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad waala alihi wasahbihi ajmain"
Di dalam kitab Mukashafah al Qulub
(Penenang Jiwa).
Karangan Imam al Ghazali ra (semoga Allah merahmati beliau)
(Red)
Baca juga :
HUKUMAN YANG TIDAK TERASA
ETIKA PERGAULAN SUAMI ISTRI
Posting Komentar