Yofamedia.com, Serang Raya – Mad Amin (40) korban meningal dunia meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit namun nyawanya tidak dapat tertolong dan Muhammad Said, Husni, Mujilin, Handayani juga Ipan korban luka-luka saat bergotong royong memperbaiki Kubah Masjid Jami Al-Muhajirin, Kedaung Leles, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, pada Minggu 30 April 2017, hingga kini belum dapat perhatian Pemrintah Provinsi Banten juga Pemerintah Kota Serang.
Diketahui, musibah yang menimpa warga Kampung Kedung Leles RT 04/05 ini terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Berawal ketika warga hendak merenovasi kubah masjid karena bocor. Enam warga berinisiatif naik ke atap masjid melalui tiang cor. Diduga sudah lapuk, tiba-tiba kuba masjid ambruk.
RT Mahudi yang juga Kakak dari salah satu korban saat dihubungi awak media mengatakan, bantuan hanya baru dapat dari pribadi perseorangan, sementara dari intansi Pemerintah belum pernah ada.
“Bantuan dari Pemerintah tidak pernah ada, bantuan yang datang hanya dari pribadi saja, itupun berbentuk matrial seperti yang diberikan oleh Pak Yandi anggota DPR RI Fraksi PAN dan Pak lurah juga secara pribadi,” ucapnya melalui telpon seluler, Minggu (13/8/2017).
Dirinya juga menjelaskan, dari awal peristiwa itu terjadi hingga saat ini Kepala Kecamatan Kasemen Subagio tidak pernah nampak.
“Camat hingga detik ini belum pernah bertemu dan menginjakan kakinya di Kampung Kedaung Leles RT 04/05,” tukasnya.
Diungkapkannya, semua bantuan yang diberikan untuk korban meninggal dan operasi pada korban luka-luka itu didapat secara pribadi, sedangkan untuk fisik masjidnya didapat dari Kemenag Provinsi dan Kemenag Kota.
“Biaya pengobatan dibeckup seluruhnya anggota Dewan Budi Rustandi Fraksi Grindra dan bantuan dari kemenag provinsi sebesar 6 Juta sedangkan Kemenag kota Serang 5 Juta,” terangnya.
Lebih jauh dirinya mengatakan, Kemenag RI juga akan memberikan bantuan dengan cara transfer melalui Bank BRI.
“Saya sudah melakukan pengecekan namun kenyataannya tidak ada nominal yang di transfer,” imbuhnya.
Akibat insiden itu, kini Masjid Al-Muhajurin membutuhkan banyak matrial sedangkan para korban yang tertimpa reruntuhan membutuhkan biaya lebih khusus bagi korban meninggal sudah tentu keluarganya sangat membutuhkan uluran tangan Pemerintah.
(**)
Posting Komentar