Yofamedia.com, Kuala Lumpur - Beberapa orang di demonstrasi Rohingya di Ampang Park ditangkap setelah dituduh melakukan tindakan nakal.
Dang Wangi OCPD Asst Comm Mohd Sukri Kaman mengatakan, beberapa pemrotes mulai memukul-mukul kendaraan yang lewat dan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang meluas di daerah tersebut.
"Saya tidak memiliki jumlah pasti saat ini tapi beberapa ditangkap," katanya setelah demonstrasi di sini kemarin.
Para pemrotes berkumpul di pusat perbelanjaan di Jalan Ampang di sini sekitar pukul 11:00 untuk menunjukkan perlakuan terhadap orang-orang Rohingya oleh pemerintah Myanmar.
Dan dipimpin oleh beberapa LSM, kelompok tersebut bergerak ke Kedutaan Besar Myanmar dan menyerahkan sebuah memorandum ke perwakilan kedutaan sebelum bubar sekitar dua jam kemudian.
Dan ACP Mohd Sukri mengatakan, polisi juga menahan beberapa pemrotes yang tidak memiliki dokumen perjalanan yang layak.
Kendati laporan tentang perilaku nakal para demonstran menyebar di media sosial namun polisi mengatakan bahwa situasinya terkendali.
Maka Sementara itu, sebuah LSM Islam telah meminta Pemerintah untuk mengusir semua warga Myanmar dari negara tersebut jika kekerasan terhadap orang Rohingya di sana tidak berhenti.
Dewan Konsultasi Islam Malaysia (Mapim) mengatakan bahwa kekejaman semacam itu tidak dapat! lagi ditolerir. "Anda tidak ada hubungannya dengan kami dan Anda harus kembali. Kami tidak akan memiliki masalah tanpa Anda di sini. Anda tidak harus berada di sini, "kata presiden Mapim Mohd Azmi Abdul Hamid setelah menyerahkan sebuah memorandum ke Kedutaan Besar Myanmar di sini kemarin pagi.
Ada kehadiran polisi yang berat di sekitar kedutaan dan Rohingya tidak diizinkan berada di dekat tempat itu. Sejumlah dari mereka berkumpul di stasiun LRT dan gedung Tabung Haji.
Rohingya di Myanmar dianggap oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai salah satu minoritas paling teraniaya di dunia. Pada bulan Juni, ada 59.100 pengungsi Rohingya yang terdaftar di Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi di Malaysia, walaupun perkiraan tidak resmi secara substansial lebih tinggi.
"Ini tidak hanya mempengaruhi Rohin-gya tapi juga seluruh Myanmar. Kami menginginkan wilayah dan negara yang damai. Kami ingin menjalin hubungan baik, "kata Mohd Azmi.
Dia juga mengatakan bahwa pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi juga harus dipersalahkan atas kekejaman terhadap orang Rohingya dan meminta hadiah Nobel Perdamaian untuk dicabut.
(Red/TSO)
Posting Komentar