Yofamedia.com, Jakarta - Bintara Pembina Desa (Babinsa) mempunyai peranan yang nyata dan strategis dalam program ketahanan pangan dan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Hal dikatakan Asisten Teritorial (Aster) Kasad Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco didampingi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh dalam acara Coffee Morning dan Silaturahmi Kadispenad dengan Wartawan Media Massa Nasional di Media Center Kartika Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad), Jl. Abdulrahman Saleh I, Jakarta Pusat, Kamis (07/09/17).
“Peranan nyata bagi Babinsa dalam ketahanan pangan ini adalah Babinsa turun langsung membantu petani dalam pendampingan dari proses pra penanaman padi hingga dengan proses pasca panen padi,” kata Aster Kasad.
Menurutnya, melalui kerjasama dengan Kementerian Pertanian, 3.000 Babinsa harus rela turun ke sawah untuk ikut serta dalam kegiatan produksi padi bersama petani dan mencetak 61.000 sawah baru.
Program ini dianggap cukup manjur karena sampai saat ini, Indonesia tak lagi mengimpor beras jenis medium (standar).
“Selama 3 tahun, TNI AD diperintahkan Presiden untuk membantu ketahanan pangan. Kita tidak impor beras lagi. Membanggakan bagi kita. Kita turun ke lapangan membantu Kementerian Pertanian sudah terlihat hasilnya,” ujarnya.
Aster Kasad menambahkan, dalam Delapan Wajib TNI yang salah satunya poinnya adalah TNI menjadi contoh dan mempelopori usaha–usaha untuk mengatas kesulitan rakyat sekelilingnya.
“Jadi, tanpa ada MoU (kerjasama / nota kesepahaman) pun dengan pemerintah atau masa MoU sudah selesai, TNI AD tetap wajib membantu mengatasi kesulitan petani, seperti masalah irigasi, hama, kekeringan dan masalah lainnya. Dalam MoU ini, TNI hanya mengawasi, agar dana desa ini bisa bermanfaat bagi masyarakat desa,” imbuhnya.
Setelah sukses mengawal produksi padi, tugas TNI AD akan kembali ditambah. Ada rencana dari Pemerintah Pusat agar TNI AD membantu mengawasi penyaluran program Dana Desa.
TNI AD pun sudah melakukan MoU dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi agar program ini bisa berjalan.
“Kemendes dan Panglima TNI sudah menandatangani MoU terkait pembangunan kawasan transmigrasi. Kenyataan di lapangan, banyak yang belum terserap.
Ada wacana Babinsa yang biasa di lapangan membantu untuk pengawasaan Dana Desa agar jatuh ke hal-hal yang diperlukan masyarakat. Untuk itu, Babinsa nantinya akan membantu dalam hal pengawasan dana desa ini agar jatuh kepada hal-hal yang dibutuhkan masyarakat desa,” pungkas Widagdo.
(Why)
Posting Komentar