Yofamedia.com, Jakarta (18 September 2017): Forum Komunikasi Polisi & Masyarakat Bersih Narkoba (FKPM Bersinar) melantik pengurus periode 2017-2020.
Dengan demikian, lembaga yang dibentuk Kepolisian RI pada 8 Juli 2017 dengan membawa misi Badan Narkotika Nasional tersebut, dapat memulai kiprahnya dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
“Kepolisian maupun BNN tidak akan dapat bekerja sendiri tanpa keterlibatan masyarakat.
Oleh karena itu kami sepakat merangkul sebanyak mungkin pihak yang concern pada masalah ini dan bersedia bekerja sukarela membebaskan Indonesia dari bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang,” kata Kombes Pol Drs. Muhammad Elia Wasono Mastoko SH MM. yang bersama Dikdik Kusnadi menjadi Penggagas, Pendiri serta Pembina organisasi.
Data BNN menunjukkan, sedikitnya 5,9 juta penduduk Indonesia menggunakan narkoba, dengan jumlah pemakai terbanyak ada di kota-kota besar.
Di Jakarta saja tercatat setidaknya 1,5 juta orang. Angka ini terus bertambah seiring berjalannya waktu dan semakin mengkhawatirkan karena merusak generasi muda secara masif.
Tingginya jumlah pemakai dan korban jiwa yang mencapai 15.000 per tahun, menurut survei BNN, tidak menunjukkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba.
Riset yang dilakukan bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia mencatat 80% masyarakat mengetahui bahaya dan jenis-jenis narkoba.
Dikdik Kusnadi menjelaskan, FKPM Bersinar mempunyai strategi khusus dalam menyikapi permasalahan narkoba.
Pertama, membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba, meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan kepedulian berbagai pihak.
Kedua, berupaya mendorong untuk terciptanya lingkungan bersih narkoba di berbagai segmen antara lain di lingkungan pemeritah, swasta, pendidikan maupun di lingkungan masyarakat dengan berbagai komunitas termasuk meningkatkan ketahanan keluarga.
Ketiga, berupaya membentuk pribadi yang berkarakter, memiliki kemandirian dengan berkarya dan bersih dari narkoba.
Ketua FKPM Bersinar, Dian Wisdianawati mengatakan, “Melihat kondisi tersebut, kami akan bergerak mengedukasi masyarakat sejak usia dini dan melibatkan keluarga dalam melindungi anak-anak kita dari bahaya narkoba.
Dan sebagai aktivis anti narkoba, kami yang tergabung dalam FKPM Bersinar akan melakukan tes narkoba untuk membuktikan bahwa kami semua benar-benar bertekad bersih dan membersihkan Indonesia dari narkoba.”
Dia menjelaskan, lingkungan sekolah adalah salah satu tempat yang efektif dalam memberi penyuluhan tentang narkoba. Tidak hanya melibatkan siswa, tapi juga orang tua sehingga upaya pencegahan dilakukan oleh keluarga secara bersama-sama.
Menurut Dian, sosialisasi kepada para ibu menjadi sangat penting mengingat pendidikan anak usia dini lebih banyak dilakukan para ibu. Untuk itu, di tahap awal keberadaannya, FKPM Bersinar akan bekerjasama masyarakat Kabupaten Pekalongan melalui program Bina Keluarga Balita dan Bina keluarga Remaja.
“Tahun ini ada sekitar 80 juta anak Indonesia yang akan menjadi tiang bangsa. Kalau kita biarkan saja mereka tergerus narkoba, maka akan hancurlah tiang tersebut dan akan runtuhlah kita sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan berpotensi besar menjadi bangsa besar di dunia. Kami akan mengajak ibu-ibu untuk membuktikan bahwa mendidik anak-anak adalah sama dengan menjaga kebaikan dunia,” ujarnya.
Dian juga mengatakan bahwa melawan narkoba sama seperti perang dengan bangsa sendiri dengan musuh yang tidak kelihatan. Beda dengan musuh di jaman penjajahan dulu yang bisa diperangi dengan senjata.
“Kami juga akan menyusun materi-materi sosialisasi yang melibatkan para psikolog, ahli pendidikan, ahli hukum, kepolisian, BNN dan lain-lain agar para kepala sekolah, guru, dan komite memiliki pegangan dalam mensosialisasikan bersih narkoba kepada murid dan para orang tua. Kita akan coba terapkan di Pekalongan, untuk melihat efektivitas materi-materi tersebut,” lanjutnya.
(Why)
Posting Komentar