Yofamedia.com, Jakarta, 18 Oktober 2017 Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali akan menyelenggarakan Conference on Indonesian Foreign Policy 2017 (CIFP 2017) Sabtu, 2/10/17, pukul 9.00 -18.00 di The Kasablanka Mall, Jakarta.
Memasuki tahun ketiga, CIFP telah menjadi “the most anticipated foreign policy event ini diadakan dengan tema: “Win-Winning ASEAN Conquering Globalization”.
Tema ini dipilih sejalan dengan peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN dan mengingat globalisasi dewasa ini kembali mengguncang dunia intemasional dan menjadi isu politik, baik di dunia berkembang maupun di dunia barat.
CIFP 2017 akan menampilkan 18 sesi yang akan diisi oleh 80 pembicara berbobot dari dalam dan luar negeri.
Topik-topik yang akan dibahas, antara lain: globalisasi, sentralitas ASEAN, poros maritim, Laut China Seiatan.
Rohingya, Korea Utara, konfiik Marawi, ISIS, perdagangan bebas, One Belt-One Road, dan sebagainya.
CIFP mempakan festival diplomasi yang marak dengan ide dan inspirasi, dan dihadiri oleh pakar dan tokoh dari berbagai penj uru Indonesia dan berbagai negara.
Pembukaan CIFP akan diisi oleh Dr. Dino Patti Djalal, Prof. Kishorc Mahbubani dari Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin.
CIFP 2017 juga telah mengundang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk memberikan update mengenai politik luar negeri era Presiden Jokowi.
Sejumlah pejabat tinggi dan pakar akan memberikan Sambutan Kepala BKPM Tom Lcmbong, Deputi Sekjen ASEAN AKP Mochtan, Deputi Menko Arif Havas Oegroseno, Dirjen ASEAN Jose Tavares, Kepala BPPK Kemlu Siswo Pramono, Kepala Protokol Negara Andri Hadi, Kepala Antara Mediatama, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, Dr. Andi Wijayanto, Dr Dewi Fortuna Anwar, Prof. Hasjim Djalal, dan lain-lain.
Pemimpin daerah Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Gubernur NTB TGH M. Zaenul Majdi, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Walikota Bogor Bima Arya, Walikota Makassar Ramdhan Pomanto akan berbicara mengenai strategi daerah meraih peluang global.
Dr.Ciputra akan berbagi cerita mengenai prinsip dan pengalamannya membangun perusahaan besar yang berhasil masuk di pasar properti ASEAN.
Tokoh cemerlang akan memaparkan trend besar dunia, a.i. Wisnutama Kusubandio, Erik Meijer, William Tanuwijaya (Tokopedia).
Sesi Duta besar yang menampilkan Duta Besar dari negara-negara yang terbilang “best performers” dalam menyikapi globalisasi, dan juga dari negara-negara berkembang yang paling aktif mengusung perdagangan bebas.
Sejumlah pakar hubungan intemasional Indonesia juga akan hadir, seperti: Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, Prof. Mochtar Masoed, Prof. Aleksius Jemadu, Endy Bayuni, Dr. Dinna Wisnu, Dr. Evi Fitriani, Rene L. Pattirajawane, dan lain-lain.
Satu sesi favourit diprediksi adalah “A Conversation with the Blue Helmets” yang menampilkan sejumlah perwira Pasukan Perdamaian Indonesia untuk bercerita suka duka menjaga perdamaian di medan konflik dunia.
Sejumlah selebriti Indonesia Chelsea lslan, Michella Putri, Andini Effendi juga akan tampil berbicara mengenai globalisasi.
Tokoh-tokoh pemuda Shahril Hamdan (UMNO Malaysia), Grace Forrest dari Minderoo Australia dan Jenna Lahdemaki akan berbicara mengenai isu-isu penting untuk diketahui generasi muda, antara lain modem slavery, masa depan demokrasi, dan lain-lain.
Sesi penutup, Ketua MPR Zulkifli Hassan dan Bapak Prabowo Subianto akan berbicara mengenai “Arti Nasionalisme di Abad ke -21”.
Sampai saat ini, sudah hanipir 6,500 peserta yang mendaftar dan ini berarti CIFP 2017 kembali menjadi konferensi polugri terbesar di Indonesia.
Tahun lalu, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mendapat anugerah oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai “Konferensi terbesar di dunia yang membahas Kebijakan Luar Negeri Indonesia”. Konferensi tahun 2016 tersebut.
[Why].
[Why].
Posting Komentar