Yofamedia.com, Jakarta, 25 Oktober 2017 -- PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia)
hari ini menganugerahi penghargaan kepada Bapak Kukuh Nuswantoro sebagai pemenang kompetisi seni lukis UOB Indonesia Painting of the Year 2017 melalui karyanya yang berjudul "Kegelapan".
hari ini menganugerahi penghargaan kepada Bapak Kukuh Nuswantoro sebagai pemenang kompetisi seni lukis UOB Indonesia Painting of the Year 2017 melalui karyanya yang berjudul "Kegelapan".
Lukisan beraliran neo-ekspresionisme yang mengilustrasikan peradaban modem dalam
krisis, terpilih diantara empat finalis lainnya dalam kategori Seniman Profesional (Established Artist).
krisis, terpilih diantara empat finalis lainnya dalam kategori Seniman Profesional (Established Artist).
Karya seniman berusia 51 tahun tersebut berhasil mengundang kekaguman dewan juri yang terdiri seniman yang berpengalaman dan kurator, mereka adalah Bapak Agung Hujatnikajennong, Kurator Independen dan Dosen ITB, Bapak Hendro Wiyanto, Kurator
Seni, Bapak Anindityo Adipumomo, Seniman Pemilik Cemeti, dan Co-Founder indonesia
Visual Art Archives (IVAA).
Seni, Bapak Anindityo Adipumomo, Seniman Pemilik Cemeti, dan Co-Founder indonesia
Visual Art Archives (IVAA).
Mengomentari kualitas lukisan pemenang, Bapak Agung mengatakan, "bahwa sang Pelukis berhasil menggambarkan emosinya secara visual mengenai evolusi dunia dan
pandangannya melalui sikap ekspresif yang terlihat dalam pemainan warna yang berani dan bentuk-bentuk yang terdistorsi.
pandangannya melalui sikap ekspresif yang terlihat dalam pemainan warna yang berani dan bentuk-bentuk yang terdistorsi.
Sebagai pemenang UOB Indonesia Painting of the Year 2017, Bapak Kukuh berhak atas
hadiah uang tunai sebesar Rp250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah). Selain itu
hasil karya beliau juga kini berkompetisi dengan para pemenang dan negera negara lain, yaitu: Malaysia, Singapura dan Thailand dalam ajang kompetisi UOB Southeas Asian
Painting of the Year' yang pemenangnya akan diumumkan di Singapura, 8 November 2017.
hadiah uang tunai sebesar Rp250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah). Selain itu
hasil karya beliau juga kini berkompetisi dengan para pemenang dan negera negara lain, yaitu: Malaysia, Singapura dan Thailand dalam ajang kompetisi UOB Southeas Asian
Painting of the Year' yang pemenangnya akan diumumkan di Singapura, 8 November 2017.
Sebagai pemenang tingkat negara, Bapak Kukuh juga memperoleh kesempatan untuk
memenangkan program residensi selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum, Jepang.
Terhadap hasil karyanya, Bapak Kukuh mengatakan, "saya terinspirasi dengan kondisi peradaban modern yang diiringi oleh konflik yang semakin panjang di dunia ini.
Lukisan saya mengedepankan cerita tentang manusia yang serakah dan haus akan kekuasaan yang mempertajam kondisi masyarakat kita sekarang ini.
Namun Saya percaya bahwa kita dapat terus mendorong nilai-nilai kemanusiaan untuk menciptakan perdamaian dan keselarasan.
"Saya bangga dapat meraih penghargaan ini, dan bersemangat untuk mewakili Indonesia di ajang UOB Southeast Asian Painting ot the Year di Singapura bulan depan," ujarnya lagi.
Dalam kategori seniman Pendatang Baru (Emerging Artis), Bapak Alvian Anta Putra, 22
tahun, berhasil memenangkan penghargaan UOB Most Promising Artist of the Year untuk hasil karya lukisannya yang berjudul 'Discussion'.
tahun, berhasil memenangkan penghargaan UOB Most Promising Artist of the Year untuk hasil karya lukisannya yang berjudul 'Discussion'.
Bapak Alvian menggunakan cat minyak untuk menggambarkan sekumpulan manusia di dunia maya. Lukisan beliau memperlihatkan bagaimana teknologi telah menciptakan pergeseran budaya dimana manusia dekat dalam dunia maya, namun jauh dalam kenyataan.
Bapak Kevin Lam, Presiden Direktur UOB Indonesia mengatakan bahwa UOB berkomitmen untuk membuat perbedaan dalam kehidupan para pemangku kepentingannya dan masyarakat dimana kami beroperasi, khususnya di bidang seni, anak-anak dan budaya.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemenang atas prestasi yang mereka raih.
UOB sangat senang melihat banyaknya seniman Indonesia baru yang berbakat dengan hasil karya yang luar biasa, seperti terlihat dalam ajang UOB Indonesia Painting of the Year.
Masing-masing hasil karya mereka mempresentasikan sensibilitas yang unik yang berbicara dengan emosi kita, dan membawa pengalaman serta kenangan tersendiri.
Reciprocity atau timbal balik antara karya seni dan penikmatnya menyambungkan antar sesama, serta dengan jaringan masyarakat yang lebih luas, dimana karya seni lebih dihargai.
UOB berfokus kepada seni sebagai salah satu pilar utama program tanggung jawab sosial
perusahaan, dan kompetisi UOB Painting of the Year merupakan program utama UOB.
perusahaan, dan kompetisi UOB Painting of the Year merupakan program utama UOB.
Selama tujuh tahun belakangan, kompetisi ini telah melahirkan berbabagai kesempatan karir bagi para seniman ternama di Indonesia.
Seniman Indonesia telah memenangkan UOB Southeast Asian Painting of the Year sebanyak empat kali.
Ke-empat UOB Southest Asia Painting of the Year tersebut, adalah:
Bapak Y. Indra Wahyu pada 2012, Bapak Antonius Subiyanto pada 2014, Bapak Anggar Prasetyo pada 2015, dan Bapak gatot Indrajati pada 2016.
Bapak Y. Indra Wahyu pada 2012, Bapak Antonius Subiyanto pada 2014, Bapak Anggar Prasetyo pada 2015, dan Bapak gatot Indrajati pada 2016.
Lukisan-lukisan pemenang kompetisi 2017 UOB Paintinf of the Year akan dipamerkan di UOB Art Galert, UOB Plaza 1, 80 Raffles Place, Singapore 048624 dari 16 November 2017 hingga akhir Januari 2018.
UOB Indonesia juga akan memamerkan hasil karya para pemenang UOB Plaza, Jalan.M.H.Thamrin, Jakarta, Indonesia dari 26 Oktober hingga 26 November 2017.
PARA PEMENANG KATEGORI SENIMAN PROFESIONAL INDONESIA
UOB Indonesia Painting of the Year 2017: Bapak Kukuh Nuswantoro, Kegelapan.
Gold Award: Ibu Citra Sasmita, Old Mountain and Imaginary Pillars.
Silver Award: Bapak Decky Firmansyah, After Rain.
Bronze Award: Bapak I Wayan Arnata S, Foot Prints.
PARA PEMENANG KATEGORI SENIMAN PENDATANG BARU INDONESIA.
Most Promising Artist of the Year: "Bapak Alvian Anta Putera, *Discussion*.
Gold Award: Bapak Galih Reza Suseno, *Ruang Epifani*.
Silver Award: Bapak Bambang Nurdiansyah, *Berburu Ego di Belantara Jiwa*.
Bronze Award: Bapak Anis Kurniasih, *Penanda*.
"Kategori Seniman Pendatang Baru (Emerging Artist) terbuka bagi para seniman yang dengan karya yang menginspirasi, yang sedang menempuh pendidikan seni, dan mengambil langkah-langkah awal mereka dalam berkarir di bidang seni, atau melukis untuk kesenangan".
[Red/Why].
Posting Komentar