Yofamedia.com, Serang - Seorang wartawan Banten Pos yang sedang melakukan peliputan demontrasi mahasiswa menjadi korban salah sasaran oleh anggota kepolisian dari Sat Sabhara Polresta Serang Kota.
Insiden itu terjadi saat mahasiswa melakukan aksi di Jalan Jenderal Soedirman, Ciceri, Kota Serang, tepat di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten, Jumat 20 Oktober 2017. Aksi tersebut dalam rangka mengkritisi kepemimpinan tiga tahun Jokowi-JK.
Bentrok mahasiswa dan aparat terjadi ketika mahasiswa berupaya menutup jalan pada pukul 17.45 WIB.
Saat itu aparat membubarkan paksa. Di saat kisruh itu, Panji Bahari, salah satu wartawan Banten Pos diciduk anggota kepolisian.
Panji Bahari yang merupakan wartawan Banten Pos, hendak mengambil foto. Tiba-tiba ia dipukul menggunakan tongkat di bagian kepala, dicekik, diteriaki provokator, lalu diinjak-injak.
Lagi mau ngambil foto, digebuk di belakang. Pas nengok langsung diteriakin provokator. Terus diinjak-injak dan dicekek. Trus dibawa ke mobil yang di DPMSTP Kota Serang,” kata Panji.
Saat itu, Panji mengaku telah memperlihatkan kartu pers kepada anggota kepolisian yang menciduknya dari kerumunan massa. “Di mobil udah saya kasih lihat kartu pers saya. Habis itu tetap dipukul, saksinya ada,” kata Panji.
Tidak hanya itu, bahkan oknum aparat mengucapkan ancaman terhadap dirinya.
Setelah itu diancam akan diculik dan dibunuh. Kalau yang narik sekitar tiga orang. Yang mukul pas kasih kartu pers itu satu orang. Yang Ancem satu orang,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan wartawan masih mencoba klrafikasi dari pihak polres Kota Serang.
[Red].
[Red].
Posting Komentar