Penelitian terbaru menunjukkan pekerja yang sering stres karena urusan kantor berisiko mengalami penyakit Parkinson’s. Klaim itu diungkapkan kajian yang dilakukan Universitas Swedia terhadap dua juta orang.
Penelitian yang dilakukan Karolinska Institute di Swedia mengungkapkan, orang yang tidak bisa mengontrol pekerjaannya berisiko mengidap penyakit Parkinson’s.
Perempuan yang mampu mengendalikan pekerjannya juga berisiko menderita Parkinson’s. Karena, perempuan lebih mudah stres.
Penelitian sebelumnya menunjukkan hormone stres cortisol lebih tinggi pada pasien Parkinson’s. Itu menunjukkan faktor genetik sangat bermain sebagai penyebab penyakit tersebut.
Peneliti menyarankan agar perlunya penilaian stres terhadap para karyawan di kantor. Itu ditujukan untuk membedakan antara orang dan bagaimana mereka mengatasi situasi yang membuat stres.
“Perlunya kajian mendalam untuk mengembangkan penilaian bagaimana cara orang melindungi penyakit Pakinson’s,” ungkap para peneliti. [Red]
Posting Komentar