Yofamedia.com, Jakarta - Acara Pekan Sinema Jepang 2018 resmi dibuka pada hari Jumat (7/12/2018) kemarin di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Selain menghadirkan beberapa perwakilan dari Pusat Kebudayaan Jepang, Duta Besar Jepang Indonesia, dan Kemendikbud Indonesia, acara ini juga diramaikan oleh beberapa aktor dan sutradara dari film-film yang ditayangkan selama acara berlangsung.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tahun ini terdapat 6 kategori film yang dapat ditonton hingga tanggal 16 Desember 2018 nanti. Salah satu film yang direkomendasikan tahun ini adalah “One Cut of The Dead” yang kebetulan juga dihadiri oleh keempat pemainnya saat pembukaan Pekan Sinema Jepang 2018 kemarin, yakni Harumi Shuhama, Kazuaki Nagaya, Yoshioko Takehara, dan Sakina Asamari.
Tawa penonton mewarnai pemutaran film garapan sutradara Shinichiro Ueda. Maklum, meskipun 37 menit pertama cerita filmnya menyajikan cerita zombie yang sedikit norak, namun setelahnya penonton dibuat terpingkal setelah sang sutradara mengorek sisi lain dari pembuatan film "one take" tersebut.
Walau terkesan bercanda dan tidak serius, ternyata proses pemilihan peran untuk film ini tidak asal-asalan. Kepada awak media, Harumi mengatakan bahwa meskipun film ini adalah proyek kecil dan tidak berisi aktor ternama tapi semuanya tetap melakukan proses audisi.
Biarpun pengambilan gambar di film ini dapat diistilahkan sebagai "one take only" atau pengambilan gambar tanpa jeda, tapi pemeran Nao itu mengaku kalau tidak semuanya terlihat gampang.
“Untuk bagian 37 menit pertama saya harus mengulang sampai 6 kali take (pengambilan gambar),” ujarnya. Jumlah tersebut juga belum termasuk dengan total sisa adegan selanjutnya di dalam film yang harus Harumi lakukan.
Setelah proses pemutaran “One Cut of The Dead”, keempat pemain ini juga terlihat sangat terharu atas apresiasi dan tepuk tangan dari penonton. Dengan mata berkaca-kaca, Harumi mengucapkan terima kasih dan bangga karena film ini dapat dinikmati penonton dunia, termasuk Indonesia.
Selain soal cerita yang unik, biaya produksi film ini ternyata hanya 3 juta yen (sekitar Rp 378 juta) dan awalnya cuma diputar di satu bioskop kecil di Tokyo. Setelah berhasil menjadi juara kedua kategori Audience Award di Udine Far Film Festival, film ini pun dilirik banyak distributor film. Puncaknya ketika film ini diputar di lebih dari 200 bioskop di Jepang dengan pendapatan kotor sekitar 800 juta yen.
Sebelum pembukaan Pekan Sinema Jepang 2018, “One Cut of The Dead” sudah lebih dahulu tayang secara reguler di Indonesia sejak minggu lalu. Selain mendapat review nyaris sempurna dari beberapa pengamat serta penonton film, ada juga pesan-pesan dari Yoshioko Takehara di acara pembukaan kemarin bagi para penonton.
Sebelum pembukaan Pekan Sinema Jepang 2018, “One Cut of The Dead” sudah lebih dahulu tayang secara reguler di Indonesia sejak minggu lalu. Selain mendapat review nyaris sempurna dari beberapa pengamat serta penonton film, ada juga pesan-pesan dari Yoshioko Takehara di acara pembukaan kemarin bagi para penonton.
“Film ini semakin ditonton semakin menarik, jadi silahkan ajak banyak teman-teman kamu untuk menontonnya.” kata Yoshioko yang berperan sebagai produser TV di film ini.
Acara Pekan Sinema Jepang tahun ini menjadi istimewa karena ikut memperingati hubungan 60 tahun antara Jepang-Indonesia. Selain pemutaran film, terdapat juga acara workshop dan simposium dalam medium film untuk memperkenalkan budaya dari masing-masing negara.
Jadi, segera pesan tiketnya dari sekarang karena beberapa film unggulan lainnya ternyata telah banyak yang sold out. Untuk jadwal lengkap rangkaian acaranya, silahkan cek di situs jcinema2018.id. [Red/Lia]
Posting Komentar