Yofamedia.com, Tangerang - Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi turut membawa beragam perubahan dan mendorong hadirnya era baru,
yaitu era 4.0. Hal ini telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan,
seperti digital economy, big data,
robotic, hingga artificial intelligence. Transformasi digital yang terjadi
secara masif membawa tantangan tersendiri dan dibutuhkan keterlibatan semua
pihak, seperti pemerintah, korporasi dan startup untuk bersama membentuk
ekosistem digital yang kohesif. Oleh karena itu, pada hari ini Binar Academy
menghadirkan Retrospekt! di ICE BSD dengan tema #FailForward yang dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi para pakar
untuk memulai dialog mengenai pengalaman kegagalannya sehingga bersama mampu
berkolaborasi untuk semakin memajukan transformasi digital di Indonesia.
Alamanda Shantika selaku CEO
Binar Academy menyatakan bahwa pengalaman yang diperoleh Binar Academy selama
2 tahun berkecimpung dalam bidang pendidikan digital dan memberikan layanan
transformasi digital semakin memperkuat hadirnya acara ini untuk mendorong
terciptanya kolaborasi. Pentingnya kolaborasi dalam era digital juga pernah
dipaparkan dalam riset McKinsey pada tahun 2016 bertajuk “Unlocking Indonesia’s Digital Opportunity” yang menekankan bahwa
kolaborasi antara pemerintah dan swasta sangat diperlukan terutama dalam
menaikkan nilai investasi teknologi informatika mulai dari hulu hingga hilir
agar kualitas infrastruktur, tingkat penetrasi masyarakat, serta produktivitas
kerja semakin meningkat.
“Transformasi digital saat ini sudah menjangkau
berbagai bidang dan mendorong lahirnya startup. Akan tetapi kami melihat bahwa
potensi besar Indonesia tidak akan dapat dipenuhi secara maksimal tanpa
kerjasama antara pemerintah, korporat dan startup,” tutur Alamanda.
Retrospekt! Conference mengangkat beragam topik
yang dibahas secara mendalam oleh para pakar dari berbagai jenis industri mulai
dari media hingga perbankan. Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara pun turut hadir sebagai pembicara dan
memaparkan pandangan pemerintah mengenai kondisi transformasi digital saat ini.
“Kita semua tentu sudah tahu betapa pesatnya perkembangan digital di Indonesia.
Pengguna internet yang semakin bertambah di setiap pelosok negeri hingga
melesatnya pertumbuhan startup. Tetapi dibutuhkan kontribusi semua pihak agar
manfaat dari transformasi digital dapat dirasakan secara menyeluruh baik
melalui kolaborasi maupun peningkatan kualitas pendidikan digital bagi SDM,”
ujar Rudiantara.
Kementerian Komunikasi dan Informatika sendiri
memiliki program Digital Talent Scholarship yang bertujuan untuk meningkatkan
jumlah serta kualitas SDM agar siap mendukung transformasi digital Indonesia.
Program ini pun dapat menjadi salah satu sarana di mana pihak korporat,
startup, komunitas, dan media dapat berkolaborasi dengan pemerintah. Dengan
pengalaman yang dimiliki terutama dibidang digital, para pelaku startup data
berbagi ilmu serta keterampilan yang saat ini dibutuhkan SDM. Digital talent
pool pun dapat dibentuk dan nantinya dapat membantu kebutuhan talenta para
korporat dan startup.
Penyelenggaraan Retrospekt! juga mendapat
dukungan dari Tokopedia yang sebelumnya berkolaborasi dalam kegiatan Hack of
Thrones dan Sinar Mas Land yang mendukung pembukaan sarana edukasi digital
Binar Academy di Digital Hub. “Kami memberikan dukungan terhadap Binar Academy
dan Retrospekt! karena kegiatan ini sejalan dengan keinginan kuat dari Sinar
Mas Land dalam mendukung Indonesia di era digital ini, terutama dalam mencetak
lebih banyak sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kompetensi developers
kelas dunia sehingga mampu mendorong pengembangan ekonomi digital nasional.
Kami berharap sebagai pusat digital
talent beberapa Academy seperti Binar Academy, Apple iOS developer,
Purwadika IT School, Geeksfarm, Esport training center yang telah hadir di BSD
dapat menjawab kebutuhan talent kedepan,” ungkap Irawan Harahap selaku Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land.
Pada kesempatan yang sama Priscilla Anais selaku CEO
Office Manager Tokopedia pun menyatakan, “Tokopedia sangat menyambut baik
diadakannya Retrospekt! dan berharap dapat membuka berbagai kesempatan
kolaborasi yang kontributif terhadap ekosistem digital di Indonesia. Sebagai
perusahaan teknologi yang tidak pernah berhenti fokus terhadap misi pemerataan
ekonomi melalui teknologi, Tokopedia sangat menghargai talenta digital muda
yang senantiasa berperan besar dalam kemajuan ekonomi digital Indonesia.”
Selain itu Retrospekt! juga memiliki kegiatan
job fair yang diikuti oleh berbagai perusahaan serta startup dari berbagai
industri, seperti Tokopedia, Bank BTPN, OVO, Sinar Mas Land, Telkomsigma, Orang
Tua Group, dan masih banyak lainnya yang memiliki lowongan pekerjaan di bidang
digital dan kreatif. Retrospekt! Job Fair mengusung konsep unik yaitu sistem
yang tidak menggunakan kertas sama sekali atau 100% paperless system. Digital
Job Fair ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
“Mungkin kita sudah banyak mendengar kisah
sukses. Akan tetapi, banyak pula pelajaran yang bisa diambil dari kisah
mengenai kegagalan, karena bersama-sama kita bisa berkolaborasi demi menemukan
solusi-solusi untuk membawa transformasi digital Indonesia selangkah lebih maju.
Tidak hanya pemerintah, korporat, dan startup saja, saya berharap talenta
digital muda Indonesia semakin terpacu untuk memberikan kontribusinya bagi
bangsa ini,” tutup Alamanda. [Lia]
Posting Komentar