Yofamedia.com, Jakarta - Setiap manusia pasti pernah mengalami pengalaman suka dan duka selama hidup. Tak terkecuali bagi Indra Sugiarto, seorang anak desa yang lahir dari keluarga sederhana di Banyumas, Jawa Tengah. Indra berhasil menimba ilmu di jurusan kimia IPB (Institut Pertanian Bogor) dengan segala
tantangan yang harus dia hadapi, karena bukan hanya kuliah yang harus dipikirkan,
tapi juga tentang bagaimana bertahan hidup.
"Semua dari kita pasti pernah melalui masa sulit, ingin bergerak cepat
tapi hati terjebak resah atau rasa bersalah, jangan pernah mengatakan atau
bahkan berfikir dirimu tidak berguna, karena kamu duduk dan mendengarkan cerita
seseorang dengan tulus, hidupnya sekarang lebih ringan dalam melangkah, karena You Are Not Useless!" terang Indra Sugiarto di acara launching bukunya berjudul
"Teman Berjuang" yang berlangsung di Gramedia Matraman, Jakarta Pusat, Sabtu
(23/3/2019).
Indra Sugiarto |
Indra Sugiarto percaya, meskipun dimulai dari nol, meski bukan siapa-siapa,
bukan lahir dari keluarga berkelas, namun kita bisa menjadi apa pun yang kita
impikan. Kita bisa melompati batas yang menghalangi mimpi kita, selama mau
berjuang, selama kita gigih, dan selama tidak menyerah.
Dalam buku “TEMAN BERJUANG”, Indra Sugiarto mencoba memberikan gambaran
kepada para pembaca bagaimana caranya meraih impian dengan cara tidak takut untuk bermimpi. Buku
ini akan menemani kalian untuk dapat membaca petunjuk dari dalam diri sendiri. Berdialog dengan
jiwa pembaca yang selama ini jarang diajak berbicara dan berdiskusi karena sibuk
dalam ambisi. Bahkan buku ini mengingatkan saat diri kita sering lupa siapa diri kita sebenarnya. Buku ini ingin mengingatkan di saat sabar menjadi begitu berat dan
saat bermimpi berasa begitu jauh.
Menurut Indra Sugiarto kepada para wartawan, untuk acara peluncuran buku teman berjuang ini ia mengambil konsep bahwa tidak hanya meet and greet saja tapi dirinya ingin bahwa setelah keluar dari sini, mereka yang hadir dapat merasa lega dan ada sesuatu yang mereka bawa atau sesuatu yang dipikirkan di rumah. Di sini mereka belajar mendengarkan dan menyimak lalu merespon dengan empati bukan dengan cemoohan.
Menurut Indra Sugiarto kepada para wartawan, untuk acara peluncuran buku teman berjuang ini ia mengambil konsep bahwa tidak hanya meet and greet saja tapi dirinya ingin bahwa setelah keluar dari sini, mereka yang hadir dapat merasa lega dan ada sesuatu yang mereka bawa atau sesuatu yang dipikirkan di rumah. Di sini mereka belajar mendengarkan dan menyimak lalu merespon dengan empati bukan dengan cemoohan.
Dalam peluncuran bukunya, Indra Sugiarto juga sekaligus menggelar acara Self
Healing yang bertajuk Kelas Teman Berjuang yang akan dipandu oleh Indra
Sugiarto sendiri beserta Tim Penerbit Bhumi Anoma dan Loveable.
Dalam masa pre-order yang dilakukan sejak Februari 2019 lalu, buku “TEMAN BERJUANG”
sudah terjual 5.000 eksemplar dalam 1 hari. Dan saat ini sudah masuk cetak
ulang ke-3 dalam waktu 1 minggu.
Untuk harganya sendiri, pihak penerbit membandrol Rp.84.000 dengan jumlah halaman sebanyak 184 halaman. Indra sugiarto CEO
sekaligus founder dari PT inspirasi Masuk Kampus berharap buku ini dapat menjadi teman berjuang baik yang sedang memperjuangkan impian, berjuang di dunia kerja, berjuang dalam membangun karier, atau bahkan berjuang dalam bisnis. [Lia]
Posting Komentar