Yofamedia.com, Jakarta - Shell Eco-marathon Asia 2019, bagian dari rangkaian
program Shell Make the Future Live Malaysia 2019, resmi digelar dan dibuka oleh Datuk Iain Lo,
Chairman of Shell Malaysia. Pengibaran bendera sebagai tanda dimulainya ajang kompetisi skala
global ini dipimpin oleh Dr Nagulendran Kangayatkarasu, Deputy Secretary General for the
Malaysian Ministry of Energy, Science, Technology, Environment and Climate Change (MESTECC).
Headquarters
Royal Dutch Shell plc
Carel van Bylandtlaan 30, 2596 HR The Hague
The Netherlands
www.shell.com
Kompetisi Shell Eco-marathon Asia yang ke-10 ini diikuti oleh lebih dari 100 tim mahasiswa dari 18
negara di Kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, diantaranya 26 tim mahasiswa dari 20
universitas di Indonesia.
Di ajang ini, masing-masing tim mahasiswa akan berkompetisi untuk
menguji mobil mana yang mampu menempuh jarak paling jauh dengan menggunakan bahan
bakar paling sedikit. Mobil-mobil inovatif hasil karya para tim mahasiswa ini juga dipamerkan
dalam acara pembukaan Shell Eco-marathon Asia 2019.
Shell Eco-marathon merupakan program global yang melibatkan para mahasiswa di seluruh dunia
untuk mengeksplorasi berbagai ide kreatif dan inovatif untuk menciptakan kendaraan dengan
berbagai sumber energi yang dapat menjawab tantangan energi di masa depan.
Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman PT Shell Indonesia mengatakan,
”Partisipasi anak-anak muda dalam mengembangkan solusi untuk menjawab tantangan pemenuhan
kebutuhan energi di masa depan sangat penting. Adalah tanggung jawab kita bersama untuk
mendorong berbagai upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Kami berharap Shell Eco-marathon
dapat memberikan pengalaman kepada anak-anak muda untuk melatih kemampuan mereka
mewujudkan inovasi, dan tak kalah penting, mendapatkan pengalaman dalam mengintegrasikan
pengetahuan, keterampilan, komunikasi serta manajemen proyek yang baik.”
Kompetisi yang Memicu Kreativitas
Sebanyak 26 tim mahasiswa Indonesia yang berkompetisi tahun ini bersaing dengan tim-tim
mahasiswa lainnya dari berbagai negara untuk dua kategori:
- Prototype – Kendaraan futuristik yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi sumber
energi dengan elemen desain yang inovatif.
- UrbanConcept – Desain kendaraan konvensional roda empat yang hemat energi, sesuai
dengan kebutuhan nyata transportasi di perkotaan.
Di tahun ini, 21 tim mahasiswa Indonesia berpartisipasi dalam kategori UrbanConcept sementara 5
tim lainnya berkompetisi di kategori Prototype. Mobil-mobil yang dilombakan harus melewati 12
titik inspeksi teknis terlebih dahulu sebelum dapat turun ke lintasan untuk melihat seberapa jauh
mereka dapat melaju dengan menggunakan bahan bakar dalam jumlah paling sedikit. Hingga hari
ini, lebih dari 10 tim mahasiswa Indonesia telah lulus inspeksi teknis dan berhak melaju ke tahap
berikutnya.
Adika Fawaz Safitra, Tim Sadewa dari Universitas Indonesia yang mengemudikan Kalabia Evo 8,
menyatakan kegembiraannya dapat melaju ke tahap berikutnya setelah melewati inspeksi teknis,
“Kami senang dapat lolos inspeksi teknis dalam satu kali percobaan, namun ini baru awal dari
perjuangan. Walaupun kami sudah sering mengikuti Shell Eco-marathon, namun trek yang
berbeda membutuhkan strategi yang berbeda pula, khususnya di sirkuit Sepang yang memiliki
Headquarters
Royal Dutch Shell plc
Carel van Bylandtlaan 30, 2596 HR The Hague
The Netherlands
www.shell.com
fitur tanjakan yang berbeda dengan trek di Manila maupun Singapura. Semoga kami bisa
menyelesaikan tantangan dan mencatatkan hasil yang baik.”
Beberapa universitas di Indonesia yang konsisten berpartisipasi di ajang Shell Eco-marathon Asia
antara lain; Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas
Indonesia (UI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Dari
sisi pencapaian, tim mahasiswa Indonesia selalu mencetak prestasi yang membanggakan setiap
tahunnya. Tahun lalu, perwakilan Indonesia meraih berbagai gelar juara di ajang SEM ASIA untuk
kategori UrbanConcept.
Sebanyak tiga tim mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), ITS
dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meraih gelar juara 1, 2 dan 3 di SEM DWC Asia dan
mewakili Benua Asia di Grand Final SEM DWC 2018 di London, Inggris. Tim ITS Team 2 dari ITS
keluar sebagai juara pertama di SEM DWC 2018 dan ini merupakan kali kedua tim mahasiswa
Indonesia menduduki posisi tersebut.
Shell Eco-marathon Asia 2019 akan berakhir pada hari Kamis, 2 Mei 2019, ditutup dengan
kompetisi Drivers’ World Championship Qualifier, di mana tim-tim UrbanConcept terbaik dari
masing-masing negara dengan kendaraan tercepat dan paling hemat energi akan bersaing untuk
lolos ke babak Grand Final Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship 2019, yang akan
diselenggarakan di London, Inggris, pada bulan Juli mendatang.
Tahun ini, beberapa tim
mahasiswa juga ikut serta dalam pengembangan kategori-kategori lainnya dari Shell Eco-marathon
yang berpotensi untuk diterapkan di skala global. Inisiasi Shell Eco-marathon UrbanConcept
Autonomus misalnya terus dikembangkan bersama dengan para mahasiswa, akademisi, dan
pelaku bisnis sebagai salah satu kategori yang lebih kompetitif dan menantang bagi para
mahasiswa untuk menguji ide dan keterampilan mereka.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Shell Make the Future Live Malaysia dan Shell Eco-marathon
Asia 2019, silakan kunjungi www.shell.my/makethefuture. [Lia]
Posting Komentar