YofaMedia.com, Jakarta - Kesadaran investasi bisa dimulai dari produk mana saja. Bagi investor pemula, tentu saja produk reksadana mempunyai keunggulan dibandingkan instrumen investasi yang lain. Apa saja keuntungan berinvestasi reksadana?
Lantas, bagaimana generasi milenial pada khususnya para pemilik pondok pesantren serta petinggi komunitas yang notabene berpotensi menjadi investor dapat mengakses produk investasi reksadana yang sesuai dengan prinsip syariah?
Guna menjawab pertanyaan tersebut, Kontan bersama MPAM melangsungkan “Sharia Investment Education & Investor Gathering” di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta pada Selasa (14/5). Acara ini juga didukung oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Dengan visi "Berdayakan Ekonomi Indonesia", Kontan sebagai media ekonomi, bisnis, dan investasi, ingin berperan lebih sebagai fasilitator, terutama mempertemukan para stakeholders di industri reksadana syariah. Stakeholders dari manajer investasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai wasit, hingga para calon investor semisal mahasiswa dan para santri.
Barly Haliem Noe, Managing Editor Harian Kontan berharap, “Sharia Investment Education & Investor Gathering” dapat menjadi sarana bagi publik untuk mendapatkan edukasi dan penjelasan komprehensif mengenai reksadana syariah. “Para pemilik pondok pesantren, kyai, dan pendidik yang hadir di sini juga semakin berani dan melek investasi serta menularkannya kepada para santri,” ujar Barly di sela acara.
Fadli, Fund Manager PT Minna Padi Aset Manajemen (MPAM) menerangkan, reksadana syariah sangat sesuai bagi generasi milenial yang terkendala modal dan keahlian. Sebab, produk investasi ini langsung dikelola oleh manajer investasi yang memang mahir di pasar modal. Terlebih, investor bisa membeli reksadana dengan dana mulai dari Rp 100.000.
“Reksadana syariah" sangat penting bagi para investor yang membutuhkan sarana investasi terjangkau dan bisa diakses di mana saja. bahkan lewat aplikasi di telepon seluler,” jelasnya.
Turut hadir sebagai keynote speaker adalah Sujanto, Direktur Pengelolaan Investasi OJK. Kemudian Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK Muhammad Thoriq, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, serta Ketua Dewan Pengarah Ansoruna Business School Syarif Munawi. [Lia]
Posting Komentar