Para pelaku kreatif ini tergabung dalam sebuah program yang diadakan oleh Bekraf yang disebut Katapel. Program ini dibuat untuk menjembatani para pelaku kreatif atau pemilik IP dengan para ahli di bidang pemasaran lisensi IP. Dengan begitu, Bekraf berharap bisa membangun ekosistem yang berkelanjutan untuk mengembangkan IP-IP lokal serta memperkuat nilai jual dalam dan luar negeri.
"Basis industri kreatif sangat mengandalkan kekuatan kapitalisasi HKI untuk mendapat nilai tambah ekonomi. China merupakan salah satu market terbesar komersialisasi IP, mengingat besarnya populasi dan potensi ekonomi," ujar Wakil Kepala Bekraf, Ricky Persik dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 16 Juli 2019.
"Kita memutuskan bahwa Indonesia harus kita dorong biar bisa berperan di pasar global dan memberikan devisa masuk melalui IP (Intelectual Property). IP adalah nyawa dari ekonomi kreatif. Yang dihasilkan kreator bukan produk fisik, bahkan kalau jasa bukan jasa. Tapi ide yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai medium," tuturnya.
Nantinya, Bekraf berharap setiap peserta bisa bergabung dengan minimal satu perusahaan di luar negeri. Kreator komik Tahilalats, Nurfadlu Mursyid yang akan ikut dikirim ke Shanghai pun merasa tercerahkan dengan program ini. Sebelum bergabung, seakan dia tidak tahu nilai dari lisensi.
"Berharap di sana bisa ketemu partner diajak kerjasama untuk lisensi. Kita juga dapat ilmu tentang lisensi itu seperti apa. Kita bisa terapkan di cara kerja kita, di perusahaan kita. Sebelum ikut, pengetahuan di dunia lisensi nol. Setelah ikutan jadi dibuka pikirannya," ungkap Nurfadlu Mursyid. [Red]
Posting Komentar