Yofamedia.com, Jakarta - Aksi pemberontakan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) kepada Jepang, di bawah pimpinan Hardo (Adipati Dolken) yang saat itu menjadi Sodancho, ternyata tak berjalan seindah angan.
Sesuai judulnya, Perburuan, sebuah film karya Richard Oh yang diangkat dari novel Pramoedya Ananta Toer dengan judul sama ini menceritakan tentang bagaimana kaum Jepang memburu Hardo, yang bersembunyi di sebuah gua setelah gagal dengan aksi heroiknya waktu itu.
Berbulan-bulan sembunyi, Hardo akhirnya kembali ke kampung halamannya, Blora, Jawa Tengah. Tak lagi sebagai Shodancho yang berbadan tegap, sosoknya berubah menjadi pemuda dekil dengan rambut gondrong dan kusut.
Namun optimisme Hardo masih sama seperti sebelum pemberontakan, kalimat yang mengaum di dalam kepala pun tak berubah, seperti yang ia pernah katakan kepada tunangannya (Ayushita), yakni 'Sampai Nippon Kalah'.
Film produksi Falcon Pictures ini memang tak terlalu mengambil banyak latar lokasi, namun totalitas akting Adipati, pemeran lainnya serta apiknya sutradara mengemas Perburuan, tentunya menjadikan film ini layak ditonton.
Film yang berdurasi 98 menit ini akan mulai tayang di bioskop pada 15 Agustus mendatang.
Selain Bumi Manusia, Perburuan adalah film yang dapat membangkitkan rasa nasionalisme. Apalagi keduanya tayang menjelang hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. [Red]
Posting Komentar