Yofamedia.com, Jakarta - Selalu tak mudah kala menjadi debutan. Pada sisi lain, bisa memacu diri untuk mengerahkan segenap kemampuan demi menunjukkan kepantasan. Itu terjadi dalam film Pretty Boys.
Mulai dari kursi produser, ada nama Deddy Mahendra Desta dan Vincent Ryan Rompies di belakangnya. Duo ini pula yang kemudian membidani lahirnya rumah produksi baru bernama The Pretty Boys Pictures.
Film ini adalah produksi pertama mereka. Bekerja sama dengan Anami Films yang juga baru menelurkan satu film berjudul Aib: #Cyberbully (tayang 2/8/2018).
Bagi Desta, walaupun sudah bermain dalam puluhan judul film, menjadi produser cukup membuat kepalanya pusing.
"Soalnya gue harus memastikan semuanya berjalan dengan baik. Untung prosesnya menyenangkan," ujar Desta di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan (17/9/2019).
Vincent di sisi lain menyatakan hanya sebagai orang yang menyediakan uang dan menyerahkan semuanya kepada sohibnya itu. Tentu saja dengan nada berkelakar. Sebab Desta cepat menimpali bahwa ongkos produksi mereka dapatkan dari investor. "Ya, ada lah orangnya." ungkap Vincent.
Dilanjutkan Vincent, hanya satu permintaan yang disampaikannya kepada Desta saat akan memproduksi film pertama mereka sebagai produser ini.
"Saya ingin film ini diarahkan oleh orang yang juga baru pertama kali menyutradarai film panjang," tambahnya. Pesan yang kemudian disetujui juga oleh Desta.
Alasannya karena seseorang yang pertama kali menjajal bidang baru biasanya datang membawa semangat tinggi dalam berkarya. Bekerja keras memberikan semaksimal mungkin demi menjadikannya sesuatu yang membanggakan.
Orang yang kemudian mereka pilih itu adalah Tompi. Publik lebih mengenalnya sebagai penyanyi, dokter bedah plastik, dan fotografer.
Belakangan pria asal Aceh ini juga menyutradarai beberapa videoklip musik, seperti "Berubah" milik kelompok Naif dan "Song of Victory" yang menjadi lagu resmi dalam ajang Asian Para Games 2018.
Walaupun baru, Tompi ternyata sosok sutradara yang sangat detail. Ia memperhatikan seksama setiap aspek yang ditangkap oleh lensa kamera.
"Film ini kami persiapkan dengan matang. Karena saya tidak ingin bikin film komedi yang asal gambarnya bagus saja. Alur ceritanya juga harus menarik," tegasnya.
Dari kursi pemain, muncul Onadio Leonardo yang berperan sebagai Rony. Tokoh ini diceritakan menjadi koordinator penonton di stasiun televisi.
Sebagai orang yang belum pernah berakting untuk layar lebar, mantan vokalis kelompok Killing Me Inside itu belajar akting dengan serius. Bahkan menambah sesi belajar akting selama dua pekan agar bisa memberikan yang terbaik.
"Kesungguhan dia memang terbukti membawa hasil. Kami kagum banget dengan peningkatan aktingnya Onad. Saat hari pertama syuting, dia seperti berlian yang bersinar sendirian. Aktingnya menonjol," puji Tompi.
Posisi debutan lainnya dalam Pretty Boys yang akan tayang 19 September 2019 adalah penata kamera dan penulis skenario.
Untuk pertama kalinya, Imam Darto yang sebelumnya menjadi penyiar radio dan presenter televisi, menulis naskah sendirian.
"Dulu sih pernah menulis naskah film. Judulnya Coblos Cinta. Waktu itu berdua dengan Sesa Nasution. Kali ini benar-benar sendiri. Cuma saya memang banyak bertukar pikiran dengan beberapa orang," ucap Darto.
Film yang naskahnya ditulis dalam waktu dua pekan ini mengisahkan impian dua orang sahabat, Rahmad (Desta) dan Anugerah (Vincent), untuk menjadi presenter televisi terkenal.
Dalam perjalanan mencapai impian tersebut tentu saja mereka harus menghadapi banyak rintangan. Diselipkan juga satire tentang kondisi industri pertelevisian terkini yang banyak menyuguhkan program acara kurang mendidik penonton. [Red]
Posting Komentar