Yofamedia.com, Jakarta - Satu lagi Film Indonesia terbaru berjudul Anak Garuda akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 16 Januari 2020. Film ini diangkat dari kisah nyata para murid-murid di sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), yang terletak di Kota Batu Malang.
Sekolah Selamat Pagi Indonesia sendiri dikenal sekolah yang sarat inspirasi dan motivasi, khususnya bagi para milenial. Karena sekolah tersebut tak hanya menyediakan pendidikan gratis untuk siswa siswi kalangan miskin dan yatim piatu. Tapi mengajak dan mengajarkan siswanya untuk memutus rantai kemiskinan secara sistematis. Dengan cara menjadi mereka enterpreneur muda yang sukses di berbagai bidang.
Film ini diproduksi oleh Butterfly Pictures, salah satu unit usaha yang dikelola langsung oleh siswa-siswi dan alumni sekolah gratis bagi kalangan miskin tersebut. Berbicara soal film, tentu tak terlepas dengan adanya seorang sosok di balik layar, yakni penulis naskah. Dalam menulis naskah sebuah cerita untuk sekelas film layar lebar sendiri bukan perkara mudah, dibutuhkan kejelian dan ketelitian demi menghadirkan cerita yang menarik dan otentik.
Seperti yang dijelaskan dari penulis naskah film Anak Garuda, Alim Sudio. Ia mengaku sempat mengalami sejumlah kesulitan dalam penggarapan naskah. Karena Alim melihat banyak sekali kisah menarik yang dapat diangkat.
"Ada banyak banget kisah dari anak-anak Garuda ini yang menarik untuk bisa diangkat, Kesulitan terbesar saya sih melihat kisah mana yang paling oke, dalam arti untuk kepentingan film berdurasi 2 jam. Bagaimana kisah mereka bisa terkait satu sama lain," ucap Alim di Epicentrum XXI, Kuningan Jakarta, Senin (13/1)
Mengapa Alim berbicara demikian? Karena dari 7 orang sosok anak garuda memiliki latar belakang permasalah keluarga yang begitu luar biasa. Seperti kisah-kisah para Anak Garuda yang bisa berjuang dan meneruskan semangat untuk adik-adik mereka. Demi memperdalam penulisan naskah, rupanya sebelumnya Alim Sudio telah melakukan riset kurang lebih 2 bulan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI).
"Sebelum menulis saya riset dulu kesaya, saya interview satu persatu. Saya berikan mereka tes juga untuk berbagai kondisi tertentu, karena saya kepengennya otentik," lanjut Alim.
Untuk cerita dalam film Anak Garuda, Alim mengaku kemiripan dengan kisah nyatanya di Sekolah Selamat Pagi Indonesia sekitar 80%. Sementara 20% nya lagi lebih kepada mengaitkan peristiwa demi peristiwa lainnya, dan rangkaian dramatisasi.
Dalam menulis skrip, Alim mengungkapkan jika ia tak mau menutup-nutupi sesuatu alias mempercantik sekolah Selamat Pagi Indonesia. Alim juga menuliskan segala keburukan dan kelemahan kelemahan yang harus ditampilkan. Disamping itu, ada suatu hal yang tak kalah mengejutkan. Karena usai film ini tayang pada 16 Januari 2020 nanti, kabarnya akan hadir sekuelnya.
"Sudah ada bayangan sebenarnya (tentang sequel), pilihannya banyak banget. Nanti sampai ada formula yang pas dari Anak Garuda ini apa yang disukai oleh audience, apa yang paling mengena, mungkin akan kita pilih dari sekian banyak cerita yang sudah ada," jelasnya.
Pada sekuel nanti Alim menegaskan, para cast akan dibintangi oleh aktor dan aktris yang sama. Karena bagi Alim para cast Anak Garuda bermain dengan sangat baik dan mampu merepresentasikan masing-masing karakter.
Selain itu chemistry antara karakter pun telah terbangun dengan baik. Alim menambahkan jika para cast sudah sangat paham dengan perjuangan masing-masing tokoh asli karakter yang dimainkan. Jadi mereka bisa membawa latar belakang seorang anak, tanpa harus bercerita. [Red]
Posting Komentar