Yofamedia.com, Jakarta - Haper’s Bazaar Asia NewGen Fashion Award (ANFA) merupakan ajang kompetisi desainer muda yang digelar secara rutin sejak tahun 2013 di kawasan Asia, oleh majalah Harper’s Bazaar Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura. Harper’s Bazaar India turut bergabung di tahun 2018. Di tahun 2019, Harper’s Bazaar Vietnam juga ikut bergabung mengirimkan desainer muda berbakatnya.
“ANFA diselenggarakan bertujuan untuk menemukan dan melahirkan desainer-desainer fashion yang bisa bersaing dengan desainer-desainer muda Asia dan siap terjun di bisnis fashion Tanah
Air,” ujar Ria Lirungan, Editor in Chief Harper’s Bazaar Indonesia.
Di Indonesia, ANFA telah melahirkan sejumlah nama besar di industri fashion, seperti Peggy Hartanto dan Sheila Agatha Wijaya (Sean & Sheila) di tahun 2013, Cynthia Fransisca dan Audrey Chairunissa di tahun 2015, William Utama (pemenang Grand Final ANFA 2016) dan Wilsen Willim di tahun 2016, Michelle Kristiani Tjong (runner-up Grand Final ANFA 2017)
dan Alifia Maqnuum di tahun 2017, Andandika Surasetja (runner-up Grand Final ANFA 2018) dan Frederika Cynthia Dewi di tahun 2018, hingga Kelly Vallerie (pemenang Grand Final ANFA 2019) dan Dea Yuliana di tahun 2019.
“Pengalaman mengikuti ANFA 2019 adalah hal yang sangat berharga dan menantang bagi saya. Mewakili Indonesia dan terpilih menjadi pemenang utama ANFA 2019 ditingkat regional, hingga mendapat beasiswa master di Istituto Marangoni merupakan prestasi terbesar saya sejauh ini. Tentunya, semua berkat tuntunan dari para juri dan dukungan penuh dari Harper’s Bazaar Indonesia, keluarga, dan teman-teman,” kata Kelly Valerie, pemenang Grand Final ANFA 2019.
Kelly kemudian menambahkan, “Kesempatan emas yang dapat yaitu bertemu dan berinteraksi dengan juri-juri senior dan international untuk mempresentasikan karya saya dan mendapatkan feedback berharga dari mereka. Moment dimana kreatifitas dan ide-ide saya dapat dimengerti, diakui dan diterima dengan baik oleh para juri adalah hal yang saya syukuri dan tak terlupakan.
Melalui kompetisi ini juga, saya mendapat banyak peluang-peluang baru. Terima kasih banyak kepada Harper’s Bazaar Indonesia, seluruh tim redaksi, dan juri-juri yang luar biasa. I wish the
best of luck to the next generation of ANFA!.”
Pengalaman mengikuti ANFA Indonesia juga diungkapkan Dea Yuliana, pemenang ANFA
Indonesia 2019, “Mengikuti ANFA merupakan suatu pengalaman yang berharga bagi saya, menjadi tempat untuk saya mendapat kesempatan belajar dan bertemu dengan tokoh-tokoh yang tidak saya sangka akan saya temui sebelumnya. Menjadi pintu yang membuka jalan serta
mengawali langkah saya dalam industri fashion, tidak hanya di dalam, maupun juga di luar negeri.”
Memasuki tahun ketujuh, ANFA tetap digelar di tengah pandemi Covid-19. ANFA 2020 hadir dengan format alternatif dengan visualisasi berupa visual motion yang akan ditampilkan melalui mode live streaming di kanal YouTube Harper's Bazaar Indonesia pada 8 Agustus 2020, pukul 20.00 WIB.
Visual motion yang akan ditampilkan merupakan hasil kolaborasi dengan multimedia artist, Eldwin Pradipta berkonsep Cinematic Virtual Fashion Show dan akan menyampaikan setiap kisah pada setiap busana para desainer bertalenta tersebut dengan visual yang indah. Penyelenggaraan ANFA tahun ini, situs e-commerce JD.ID menjadi sponsor utama dengan menyampaikan misi yang selaras untuk industri mode Indonesia. Mengusung kampanye #Dijaminori guna mendukung dan menghargai hasil karya para insan kreatif, termasuk desainer dengan hanya memasarkan produk orisinal rancangan desainer Indonesia dan bukan produk
tiruan. Selain sebagai partner yang memiliki misi yang sama dan bentuk dukungan kepada desainer muda Indonesia, kolaborasi Harper's Bazaar Indonesia dengan JD.ID juga akan diikuti oleh peluncuran koleksi kapsul dari para alumni ANFA, pemenang, dan finalis terpilih ANFA 2020 lewat program ANFA Online Festival. Seluruh koleksi yang nanti akan dirilis untuk festival tersebut akan diproduksi secara khusus oleh perusahaan tekstil terkemuka, Sritex yang ikut mendukung ANFA 2020. Selain Sritex, Plaza Indonesia, Instituto di Moda Burgo Indonesia, Optik Seis, dan Sariayu juga ikut berpartisipasi mendukung ajang pencarian desainer muda berbakat, ANFA 2020.
“Indonesia adalah bangsa yang begitu kaya akan produk kesenian dan kebudayaan. Begitu banyak potensi yang terpendam di dalamnya, terutama dalam bidang fashion,” tutur Stephanie Susilo, head of fashion & toys category JD.ID.
Stephanie kemudian menambahkan, “Melalui kolaborasi ANFA 2020, JD.ID dan Harper’s Bazaar Indonesia berharap, melalui ajang bergengsi ini para desainer muda Indonesia semakin giat lagi untuk mengekspresikan karya dan antusiasme mereka di bidang fashion. Karena melalui semangat serta karya fashion yang “authentic and honest”, mereka akan membanggakan nama Indonesia hingga ke ranah industri fashion dunia,"
Ajang Asia NewGen Fashion Award, selalu melibatkan para tokoh-tokoh terkemuka di industri fashion Indonesia sebagai juri untuk menilai karya finalis. Selain melakukan penjurian juga membimbing untuk menyempurnakan koleksi dan memberikan arahan tentang pengembangan bisnis dalam industri fashion secara global. Tahun ini, para sosok terkemuka di industri mode Indonesia diantaranya Christine Barki (Head of Fashion & Toys, Home Living Beauty and Sports Business Unit JD.ID), Stephanie Susilo (Head of Fashion and Toys Category JD.ID), Didi Budiardjo (Fashion Designer), Jeremy Quek (Commercial Director PT. Sri Rezeki Isman TBK), Ria Juwita (Event Promotion Senior Manager & Creative Services PT. Plaza Indonesia), Sebastian Gunawan (Fashion Designer), Ria Lirungan (Editor in Chief Harper's Bazaar Indonesia), dan Michael Pondaag (Head of Stylist Harper's Bazaar Indonesia).
“Selama bertahun-tahun, ANFA mendapat inspirasi dari semangat para desainer muda untuk berkreativitas dan inovasi sambil memelihara warisan yang luar biasa. Inovasi dan semangat muda menjadi faktor penting untuk senantiasa menjaga gairah budaya fashion,” ujar Didi Budiardjo, Fashion Designer.
“Kreativitas, Daya Pakai, Daya Jual , Hanger Appearance, dan Styling adalah faktor penting yang harus peserta ANFA perhatikan agar menjadi daya tarik bagi juri. Dalam kompetisi ANFA ini, kami sebagai juri menilai dari beberapa sudut pandang, salah satunya yaitu mencari peserta yang berkualitas, mempunyai keberagaman kreativitas dan keunikan dari desain itu sendiri. Bagaimana
keberagaman itu menjadi satu kesatuan yang harmoni yang mempunyai daya pakai dan daya jual. Dalam proses design, ada yang namanya finishing yaitu kualitas design tersebut (kerapihan dalam jahit, pemilihan bahan yang cocok dan jatuhnya garment tersebut). Maka dari itu, proses finishing
seperti halnya styling dan hanger appearance pun termasuk dalam penilaian kita,” ujar Sebastian
Gunawan, Fashion Designer.
Hasil kurasi dari deretan juri berhasil menyaring beberapa nama desainer muda yang terpilih dan dianggap dapat menjadi desainer nama-nama besar selanjutnya di industri mode Indonesia maupun global. Dari lima belas (15) semi finalis yang diambil melalui seleksi dan penilaian Harper’s Bazaar Indonesia, terpilihlah delapan (8) finalis. Beberapa nama yang terpilih
diantaranya adalah label Stoffe yang diusung Alyza Bachmid, Astrid Nadia dengan lini ANW, Clara Valicia dengan label eponim Clara Valicia, Gracelyn Liauw untuk label NM:GRLI, Stefani Evelyn dengan label Sevelyna, Tanah Le Sae yang diusung Denniel Richard, label Maison Monique Lovita oleh Monique Lovita, dan Aulya Akhsan Menswear oleh Saifudin
Aulya Akhsan.
Tahun ini, ANFA 2020 mengusung tema Sustainability. Tema ini diambil untuk mengedepankan keperdulian terhadap lingkungan dengan menggurangi limbah fashion, salah satunya dengan cara
upcyling, dan merombak busana yang tidak terpakai menjadi koleksi busana baru. Delapan (8) finalis desainer muda yang terpilih akan menampilkan lima hasil karya mereka sesuai tema dengan menggunakan karakter desain mereka masing-masing melalui rangkaian visual motion ANFA
2020.
Koleksi dari delapan (8) finalis ANFA 2020, yang akan ditampilkan pada babak final ANFA 2020 memiliki inspirasi di dalam masing-masing karyanya. Seperti Aulya Akhsan, dengan latar belakang otomotif, koleksi yang akan dipresentasikan merupakan penggabungan kedua elemen
antara fashion dan otomotif. Mengambil desain mengarah ke street style, yang dikemas dengan konsep upcyle dan tekstil bekas yang sejalan dengan tema. Finalis ke dua, Stefanie Evelyn karya desainnya terinspirasi dari pengaruh sains, alam, dan lingkungan. Permainan 3D print adalah suatu teknik yang digunakan oleh Stefanie dalam koleksinya. Seluruh faktor inspirasinya kemudian dimanifestasikan ke dalam pakaian dengan proporsi sculpted yang tampak seperti karya seni namun tak mengurangi fungsi wearable yang terkandung di busana rancangannya.
Finalis selanjutnya, Monique Lovita, koleksi yang diangkat terinspirasi dari flora dan fauna yang terdapat di Indonesia. Di dalam desainnya banyak bentuk organic yang bisa ditemukan di alam dan proses print menggunakan ecoprint yang sustainable.
Terinsiprasi dari Louis Vuitton RTW
2020 yang menggunakan bahan vinly dan leather. Monique mengangkat aspek feminine dan berani dalam koleksi ini. Gracelyn Liauw, mengambil tajuk “Consumerism”, pada koleksinya yang menggambarkan manusia yang tidak pernah puas. Manipulasi teknik patchwork dengan
teknik upcycle dan penggunaan garmen bekas menjadi cara Gracelyn menerapkan konsep mode beretika dengan meminimalisir limbah mode yang dapat merusak lingkungan.
Desain finalis selanjutnya, Clara Valicia yang mengeksplorasi busana modern serta street
wear menjadi fokus utama Clara saat mendesain label eponimnya. Koleksi ini terinsiprasi dari “The Power-suit movement” tahun 1980. Bagian sustainability dari koleksi ini, diwujudkan dalam desain klasik seperti mantel, jaket dan blus yang dibalut oleh garis desain klasik dan menyuarakan
power women. Desain finalis selanjutnya, Denniel Richard, menjadikan aktivitas mendesain untuk dapat menyampaikan kisah yang ia ingin orang-orang dengar. Era tahun 1980-an adalah era di mana Denniel merasa tren mode saat itu sungguh menginspirasi, sosok desainer Yves Saint
Laurent menjadi seorang sosok untuknya memberanikan diri mengeksplorasi siluet tailoring.
Melalui label Tanah Le Sae, Danniel yang mengedepankan peduli lingkungan, koleksi ini menggunakan bahan-bahan vintage atau sisa dengan potongan dekonstruksi dan gaya gender fluid
sebagai narasi utama.
Alyza Bachmid membuat koleksi yang terinsirasi dari perjalanannya ke Maroko, Semua elemen Maroko menjadi insiprasi koleksi ini dengan mengambil siluet beragam dari gaya inspirasi bohemian khas 1960-1970. Alyza mengangkat gaya bohemian chic, siluet klasik, dan tambahan infusi etnik di dalam desainnya dengan pemilihan material busana organik yang diambil dari sumber pengrajin lokal. Selain itu, Astrid Nadia Wiranata menjadi finalis kedelapan yang mengangkat koleksi dari cerita pribadinya. Inspirasi yang didapat yaitu dari potret keluarga dan mengusung konsep garis desain yang tidak terpaku kepada satu gender. Format high waisted, setelan jas, hingga kebaya menjadi inspirasi utama Astrid saat merancang koleksinya
yang kemudian ia transformasikan dalam garis yang lebih kontemporer.
Tahun ini, dua (2) Pemenang ANFA 2020 akan mendapatkan beberapa hadiah menarik, nantinya akan mendapatkan hadiah beasiswa 330 jam di Instituto di Moda Burgo Indonesia yang dipersembahkan oleh JD.ID, kedua pemenang juga akan dibuatkan koleksi kapsul ekslusif yang akan dilansir melalui JD.ID. Tidak hanya itu, kedua pemenang juga dapat mengikuti ajang
kompetisi ANFA ke jenjang selanjutnya yakni di tingkat regional dan bersaing dengan desainer muda dari 5 negara di Asia yang turut menerbitkan majalah Harper's Bazaar.
“Rencana ANFA Indonesia ditahun 2020 adalah membawa finalis ANFA untuk bersaing dengan desainer dari beberapa negara dalam acara grand final ANFA 2020. Untuk melanjutkan komitmen Harper’s Bazaar Indonesia, hasil desain finalis terpilih dengan program mentoring yang
komprehensif, mulai dari pembuatan business plan sampai ke pembuatan koleksi kapsul ekslusif yang akan dilansir melalui JD.ID,” ujar Iwet Ramadhan, Head of Business Growth MRA Media.
ANFA memberikan tempat bagi para desainer muda untuk memperkenalkan koleksi mereka ke dalam dunia fashion. Diharapkan akan terus menjadi ajang untuk menemukan dan mewadahi desainer-desainer muda berbakat di negara peserta masing-masing dan ANFA Indonesia akan terus hadir mencatat prestasi serta membawa industri kreatif Indonesia ke dunia Internasional. [Red]
Posting Komentar