Menjelang EOS 2020, sejumlah media berkesempatan menghadiri press conference secara virtual. Acara tersebut dihadiri oleh Nauval Yazid dan Meninaputri Wismurti selaku festival co-director, dan juga Vincent Piket selaku Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.
“Festival Film Europe on Screen tahun ini istimewa karena untuk pertama kalinya dalam sejarah 20 tahun festival, seluruh pemutaran film diselenggarakan secara virtual dalam platform online untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” ujar Vincent Piket, dalam kata sambutannya.
Sementara bagi Nauval Yazid, festival film yang diadakan secara daring juga membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat menonton di Europe on Screen, di manapun dan kapanpun.
"Untuk itu, kami bermitra dengan Festival Scope yang merupakan situs khusus untuk mengadakan festival film secara daring yang sudah digunakan beberapa festival film internasional dunia, seperti Venice, Helsinki, dan lain-lain," lanjut Nauval.
Saat ditanya bagaimana caranya agar para calon penonton dapat mengakses film-film tersebut, Nauval menyebut bahwa para calon penonton diharuskan untuk membuat akun terlebih dahulu di situs Festival Scope. Lalu tiket gratis akan tersedia di hari pemutaran dengan jumlah terbatas untuk setiap filmnya.
Swoon yang merupakan film panjang asal Swedia yang dirilis pada tahun 2019 akan menjadi film pembuka di festival tahun ini. Film pemenang penata musik dan penata kostum terbaik dalam ajang Guldbagge Awards 2020 itu terinspirasi oleh sejarah taman rekreasi Grona Lund di Stockholm, Swedia.
Sedangkan film How About Adolf? akan menjadi film penutup Europe on Screen 2020. Film komedi keluaran tahun 2018 yang berasal dari negara Jerman arahan Sönke Wortmann tersebut berhasil mendapatkan nominasi film terbaik dalam ajang Film Festival Cologne 2018.
Tak hanya menghadirkan film-film dari benua Eropa saja, namun ternyata EoS juga memiliki misi untuk mendukung industri sinema di tanah air. Hal itu dibuktikan dengan dilanjutkannya program Short Film Pitching Project (SFPP) yang terbilang cukup berhasil di tahun sebelumnya. Di EoS SFPP tahun ini, para pembuat film dapat mendaftarkan ide cerita film pendeknya dan berkesempatan memenangkan dana produksi parsial dari Europe on Screen.
Telah diumumkan sembilan finalis yang telah terpilih. Sedangkan penjurian SFPP dapat disaksikan oleh khalayak umum pada 23-24 November 2020 secara daring. Ingin tahu siapa saja finalis yang telah terpilih? Berikut ini adalah daftarnya:
1. Kaum - Bayu Topan – Banyuwangi
2. Two Suicide Bombers and A Godot (Bom Bunuh Diri dan Godot) - Carya Maharja & Radisti Ayu Praptiwi - Jakarta
3. Setengah Lima - Jatmiko Wicaksono & Abiyoso – Tanjung
4. Kacamata (Glasses) - Guns Gunawan & Mariah Kibtia – Jakarta
5. Seseorang Yang menutupi Layar - Nashiru Setiawan – Malang
6. The Great Eclipse of The Heart - Fadel R & Yanuar Priambodo – Jakarta
7. Kepada Istriku (Marta, I’m Home) - Patrick Warmanda & Robert Darmawan – Jakarta
8. Can I Get Some Those Packages? - Gemilang Cahaya Adibrata & Shahabi Sakri – Jakarta
9. Bicycle With Thief - Abel Fattim Diawara & Jeremy Randolph - Tangerang
"Nantinya kesembilan finalis tersebut akan mempresentasikan idenya di depan para juri secara daring, dan akan dipilih tiga pemenang yang akan mendapatkan dana produksi parsial dari Europe on Screen," pungkas Meninaputri Wismurti. [Red]
Posting Komentar