Setiap tahun, jutaan ton sampah berakhir di lautan, yang sangat berdampak dan mengancam satwa liar termasuk burung laut, paus, ikan, hewan-hewan invertebrata lainnya, serta karang. “Kami menyadari situasi yang mengkhawatirkan ini – dan harus bertindak bersama untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk itu, sejak Juli lalu, kami telah bermitra dengan lebih dari 40 komunitas lokal di Indonesia, dari Aceh hingga Papua, dan Sulawesi hingga Sumba, dalam mengumpulkan berton-ton sampah dari semua bagian pantai untuk melindungi biota laut,” ungkap Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.
Sesi bincang tersebut menampilkan para pegiat lingkungan dan para ahli, yang berbagi pandangan serta tindakan mereka untuk mengatasi sampah plastik dan sampah laut. Pembicara antara lain adalah Henriette Faergemann dari Delegasi Uni Eropa, Wijaya Surya, Beach Clean Up Jakarta; Tiza Mafira, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP); Prof. Jamaluddin Jompa, Universitas Hasanuddin; Ranitya Nurlita, Rumah Millenials; Devrisal Djabumir, Dream School Aru Island; Hari Kushandarto, RARE Indonesia; Nur Almira Rahadyan, Greenation Foundation Indonesia; dan Rifat Muharam, Misool Foundation. Acara ini diakhiri dengan pengumuman pemenang kompetisi media sosial, yang menampilkan upaya peserta dalam mengurangi sampah plastik.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan & Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendriati menyampaikan bahwa kampanye #EUBeachCleanup mendukung penetapan target nasional penanganan sampah di laut sebesar 70% hingga tahun 2025. Target tersebut dapat dicapai melalui lima strategi utama yaitu gerakan nasional peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan; pengelolaan sampah yang bersumber dari darat; penanggulangan sampah di pesisir dan laut; mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan, pengawasan dan penegakan hukum; serta penelitian dan pengembangan. “Berdasarkan baseline data tahun 2018-2020 dari Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut, selama dua tahun terakhir ini, melalui berbagai program yang dilaksanakan, kita telah berhasil mengurangi sekitar 15,3% sampah laut,” tutupnya.
Pada tanggal 17 September 2021, Delegasi Uni Eropa bersama perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kedutaan Besar Negara Anggota Uni Eropa dan kelompok masyarakat sipil melakukan kegiatan pembersihan pantai di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta. Kegiatan bersih-bersih pantai di seluruh Indonesia ini telah diselenggarakan sejak Juli – dan akan berlanjut hingga akhir Oktober. [Red]
Posting Komentar