"Paviliun Indonesia mengangkat kejayaan di masa lalu, sekarang, dan masa depan. Ini menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang semakin bertambah dari mancanegara dan akan semakin bertambah," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi, Rabu, 6 Oktober 2021.
Paviliun Indonesia, lanjut Didi, memberikan cerita kepada para pengunjung bagaimana Indonesia sedang bersiap untuk masa depan yang lebih baik melalui proses digitalisasi. Salah satu daya tarik yang ditawarkan adalah video yang menampilkan potensi dan kekayaan alam Indonesia di dalam ruang teater.
Menurut Didi, tema mingguan dan forum bisnis yang dihadirkan setiap minggunya menjadi keunggulan Paviliun Indonesia. "Kami harap, selama enam bulan ke depan, Paviliun Indonesia dapat lebih mempromosikan potensi dan peluang Indonesia kepada para pengunjung dari seluruh penjuru dunia," imbuh Didi.
Pada minggu pertama penyelenggaraan Expo 2020 Dubai, Paviliun Indonesia menampilkan tema "Keanekaragaman Hayati dan Digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)" berlangsung pada 1-7 Oktober 2021.
Sejumlah produk unggulan yang ditampilkan di minggu pertama ini antara lain produk hasil olahan kelapa, kopi, tas dari kulit kopi, rempah-rempah, kerajinan tangan dari bambu, dan lain sebagainya.
CEO KulakuIndonesia Mustopa Patapa dengan produksi hasil olahan kelapa yang ditampilkan di Paviliun Indonesia berskala UKM menyampaikan harapannya agar Expo 2020 Dubai membuka kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk memperluas pasar ekspor di mancanegara.
"Diharapkan Paviliun Indonesia dapat memberikan kesempatan dan membawa para pelaku usaha UMKM untuk memperluas pasar di internasional," ungkapnya.
Sementara itu, CEO Virgil Coffee and Roastery Putri Agustina mengungkapkan, kopi Flores yang ia bawa berhasil menarik minat pengunjung di Paviliun Indonesia.
"Di sini saya tidak hanya mengenalkan kopi kepada pengunjung, tetapi juga mengenalkan kebudayaan dan potensi alam Flores. Sehingga, para pengunjung semakin tertarik dengan Flores sebagai bagian dari Indonesia," ujar Putri.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada Januari-Agustus 2021, perdagangan Indonesia dengan UEA telah mencapai USD2,53 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke UEA sebesar USD1,12 miliar dan impor Indonesia dari UEA sebesar USD1,41 miliar.
Sementara itu, pada periode Januari-Juli 2021, perdagangan nonmigas Indonesia dengan UEA surplus sebesar USD470,90 juta. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke UEA pada periode yang sama tercatat sebesar USD953,49 juta. Sedangkan, nilai impor Indonesia dari UEA sebesar USD482,59 juta.
Pada 2020, neraca perdagangan nonmigas Indonesia-UEA surplus senilai USD690,35 juta. Ekspor nonmigas Indonesia ke UEA tercatat sebesar USD1,24 miliar, sementara impor Indonesia dari UEA nonmigas tercatat sebesar USD549,73 juta. [Red]
Posting Komentar