Bertepatan dengan 35 tahun perjalanan RS Pondok Indah Group, Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, mengatakan, “Kami menyadari pentingnya sinergi antara layanan di rumah sakit dan teknologi yang mendukung. Kepercayaan masyarakat selama 35 tahun kepada RS Pondok Indah Group mendorong kami untuk senantiasa berupaya menghadirkan layanan kesehatan terbaik dengan pengadopsian terknologi terkini dan integrasi berbagai sistem dan fasilitas rumah sakit, baik dari sisi administrasi, farmasi, laboratorium, sistem informasi, serta teknologi medis yang digunakan. Dengan hadirnya digitalisasi, RS Pondok Indah Group memastikan seluruh data rekam medis pasien tersimpan dengan baik dan rapi secara digital, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dengan jauh lebih baik. Dengan kecanggihan dan integrasi teknologi saat ini yang diterapkan pada ratusan alat medis, proses penegakkan diagnosis, deteksi dini, identifikasi, serta penanganan beragam gangguan kesehatan menjadi lebih cepat dan akurat sehingga meminimalisir risiko, mengoptimalkan hasil penatalaksanaan, dan memaksimalkan kenyamanan pasien.”
Perangkat modalitas pencitraan merupakan salah satu teknologi medis yang mengalami banyak perkembangan. Teknologi ini digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dan proses tata laksana, sehingga menjadi lebih efisien, memiliki nilai akurasi yang semakin tinggi, dan peluasan manfaat, salah satunya pada dunia kesehatan gigi dan mulut (digital dentistry).
Saat ini, proses rehabilitasi dan perawatan rongga mulut tak lagi memerlukan waktu lama berkat kehadiran perangkat modalitas pencitraan introral scanner dan computer aided design/computer aided manufacturing (CAD/CAM). Dengan perangkat ini, restorasi gigi berupa crown, bridge, ataupun implan menjadi lebih cepat prosesnya. Hal ini dikarenakan perangkat tersebut dapat memberikan tampilan simulasi 3D, kontak antara gigi geligi rahang atas dan rahang bawah dalam hubungan horizontal maupun vertikal (oklusi), dengan akurasi tinggi. Keakuratan hasil pencitraan yang didapat membantu memaksimalkan diagnosis serta mempersiapkan rencana perawatan yang tepat dan terbaik untuk para pasien. Selain itu, proses pembuatan restorasi gigi juga relatif lebih cepat (1-3 hari) karena proses pencetakan dan transfer data untuk proses produksi sudah dilakukan secara digital, tanpa perlu melalui proses pencetakakn gigi secara manual atau konvensional.
drg. Jonan Angkawidjaja, Sp.Pros selaku Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya mengatakan, “Apabila ditemukan indikasi pemasangan mahkota, jembatan, atapun implan gigi, maka rencana perawatan memerlukan keakuratan yang tinggi. Kini, bukan hanya akurat, kecepatan pengerjaan dan kenyamanan pasien pun menjadi prioritas yang harus diperhitungkan sehingga perkembangan teknologi dan transformasi digital dentistry sangat membantu.”
Perkembangan inovasi teknologi juga terjadi pada bidang bedah urologi, salah satunya dalam upaya mendiagnosis kanker prostat. Teknologi robotic MRI/US fusion prostate biopsy memiliki detection rate lebih tinggi di mana biopsi yang dilakukan akan dipandu oleh gambar dari pencitraan MRI. Potongan gambar hasil MRI yang dicurigai memiliki indikasi jaringan kanker akan dikontemplasi ke dalam sebuah robot platform yang akan melakukan scanning digital dan menggabungkannya dengan gambar USG real time, dan secara otomatis menentukan titik-titik lokasi biopsi selama proses pengambilan sampel jaringan.
“Keakuratan robotic prostate biopsy memungkinkan dilakukannya biopsi yang lebih terarah, pada lesi atau daerah yang dicurigai memiliki indikasi jaringan kanker. Oleh karena itu, nilai deteksinya lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya, dan prognosisnya pun lebih baik. Tindakan ini bersifat minimal invasif, sehingga mengurangi risiko komplikasi dan pendarahan pasca tindakan, serta minim risiko infeksi dengan proses pemulihan yang lebih singkat, dan tanpa memerlukan rawat inap,” ungkap dr. Hery Tiera, Sp.U, Dokter Spesialis Bedah Urologi yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Tak hanya itu, perkembangan teknologi di laboratorium untuk pemeriksaan hematologi juga semakin prima. Memahami peran penting laboratorium sebagai penunjang seluruh unit layanan kesehatan di rumah sakit, RS Pondok Indah Group menjadi rumah sakit pertama yang melengkapi unit laboratorium dengan teknologi terkini digital morphology analyzer. Dengan alat canggih ini, proses validasi morfologi pada sampel darah tidak lagi dilakukan secara manual dengan menggunakan mikroskop analog, melainkan secara digital dengan bantuan artificial intelligence (AI) dan kecanggihan kamera dengan lensa perbesaran tertentu yang ditampilkan di layar monitor. Jika dahulu hasil pemeriksaan membutuhkan waktu satu sampai dua jam karena dilakukan secara manual dan konvensional, kini hasil pemeriksaan bisa didapat dengan kecepatan dan sensitivitas tinggi, yakni dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Thyrza Laudamy Darmadi, Sp.PK, menjelaskan, “Teknologi yang digunakan untuk memvalidasi morfologi darah terus berkembang. Sensitivitas alat terbaru yang semakin tinggi dapat membantu deteksi dini kelainan atau keganasan darah dengan lebih efisien sehingga penanganan dan pencegahan penyakit menjadi lebih terkendali. Dengan teknologi digital morphology analyzer ini, standar quality control (QC) juga meningkat karena adanya standardisasi pengerjaan dengan bantuan artificial intelligence (AI) dan meminimalisir adanya human error. Hasil pemeriksaan yang berbentuk arsip digital juga mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan data dan memudahkan apabila suatu saat diperlukan peninjauan ulang.”
“Komitmen RS Pondok Indah Group untuk memberikan layanan kesehatan terbaik menjadi dasar dari perjalanan transformasi digital kami selama 35 tahun. Ke depannya, kami akan terus berinovasi dan melakukan pembaruan fasilitas kesehatan dengan teknologi medis terkini dan sistem rumah sakit digital yang terintegrasi untuk menghadirkan layanan kesehatan berbasis digital secara berkelanjutan yang berkualitas prima,” tutup dr. Yanwar. [Red]
Posting Komentar