Yofamedia.com, Jakarta - Menjalankan sebuah penerbitan buku di tengah derasnya arusdigital bukan perkara sederhana. Bisnis dengan modal padatini selalu berada dalam kondisi genting. Harga kertas yang tidak stabil dan cendrung naik setiap bulannya, menjadikanbisnis ini selalu dibayang-bayangi perhitungan harga yang sukar dikontrol. Tidak jarang industri “kuno” ini hanyadijalankan oleh segelintir orang yang memang benarmenyukai dunia baca tulis. Perlu dedikasi dan kenekatandengan kesadaran resiko tinggi untuk masuk ke dunia bisnispenuh gelombang tak terduga ini.
Atas dasar kecintaan dan dedikasi itulah Rosidayati Rozalina, Direktur PT Mekar Cipta Lestari (MCL), memutuskan untukmendirikan Mekar Cipta Lestari (MCL) Publisher pada Juli 2020. Impian yang memang sudah lama dirintisnya sejaksebelum pandemi datang. Rencana ini tidak ia batalkan walausaat itu Covid-19 sedang merajalela. Tidak ada jalan lainuntuk mewujudkan impian itu kecuali memulainya denganlangkah pertama.
MCL Publisher memulai debutnya di dunia penerbitan denganbuku pertama berjudul SIRI’ yang juga merupakan karyaperdana dari Asmayani Kusrini. Hingga kini, tidak terasaMCL Publisher sudah berusia 2 tahun. Penerbit yang mengusung slogan “Terbit Dari Hati” ini bukan hanyasanggup bertahan di tengah gejolak ekonomi tak menentukarena pandemi namun juga berhasil menerbitkan buku baruhampir setiap bulannya.
MCL Publisher memang tidak ingin membatasi genre buku-buku terbitannya. Penerbit balita ini memberikan kesempatanbagi para penulis baru yang berpotensi untuk menerbitkanbukunya baik fiksi atau nonfiksi. Kini, setelah memasukidunia buku Indonesia selama 2 tahun MCL Publisher telahmenerbitkan 19 judul, diantaranya 8 judul buku fiksi, 1 kumpulan cerpen, 2 buku antologi puisi, 1 buku farmasi, 1 buku anak, dan 6 judul buku hukum.
Dengan semangat dan dedikasi tinggi itu, Rosidayantimenyadari tantangan yang harus dihadapinya. Duniapenerbitan tidak hanya berat dari segi finansial, namun jugadari segi penjualan dan pemasaran. Berdasakan surveiProgram for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempatiperingkat ke 62 dari 70 negara. Artinya Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat literasi rendah. Namun DirekturMCL Publisher ini tetap optimis. “Kami berharap dapatberumur panjang dan memberikan warna dan variasi bacaanyang beragam dalam penerbitan buku di Indonesia.” [Red]
Posting Komentar