Pria 42 tahun itu lantas membeberkan alasannya perihal keputusannya memasukkan unsur keluarga.
"Ceritanya bisa tersentuh banyak kalangan, karena film horor harus bisa dinikmati lebih luas lagi," ujar Kimo Stamboel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/9).
Pasalnya dia berharap agar karyanya kali ini bisa dinikmati oleh semua kalangan. Adapun film Jailangkung Sandekala memang memiliki rating usia 13 tahun ke atas.
"Jadi, gue melihatnya bagaimana caranya kita menikmati lebih, umur yang lebih lebar lagi. Pastinya nyaman dan segala macam, itu target gue sih," sambungnya.
Di samping itu, cerita soal kehilangan keluarga seperti yang dikisahkan dalam film Jailangkung Sandekala juga bisa dirasakan banyak orang, termasuk Kimo.
Hal itu yang kemudian dia kemas ke dalam film yang dibintangi Titi Kamal tersebut.
"Gue bisa merasakan saat hal terhoror adalah yang saat kehilangan anggota keluarga itu adalah sesuatu yang real. Jadi, secara psikologis gue menerapkan itu ke film ini," tutur Kimo.
Film Jailangkung Sandekala menceritakan tentang sebuah keluarga yang tengah berlibur ke luar kota. Namun, bukannya mendapatkan keceriaan, justru keluarga itu harus mendapatkan teror.
Kinan (Muzakki Ramdhan) menghilang tanpa diketahui jejaknya ketika sedang asik bermain di tepi danau yang menjadi tempat keluarga kecil ini berlibur.
Kejadian menghilangnya Kinan secara misterius, membuat semua anggota keluarga Adrian sibuk mencarinya hingga menemukan sebuah boneka Jailangkung di tengah pencariannya.
Film horor itu dibintangi oleh Titi Kamal, Syifa Hadju, Dwi Sasono, Muzakki Ramdhan, dan Giulio Parengkuan.
Film Jailangkung Sandekala bakal tayang di bioskop Indonesia pada 22 September 2022. [Red]
Posting Komentar