Yofamedia.com, Jakarta - Setelah tertunda kurang lebih hampir 3 tahun akibat pandemi, Yayasan Putera-Puteri Maritim Indonesia kembali selenggarakan Pemilihan Putera Puteri Maritim Indonesia tahun 2022. Kegiatan tahunan yang diminati remaja usia 19 sampai 23 tahun dari seluruh Indonesia ini mengangkat tema “Menggali Potensi Ekonomi Biru Indonesia”.
Sebanyak 68 peserta dari 34 Provinsi berhasil lolos tes administrasi dan wawancara yang di laksanakan via daring. Sebelumnya pendaftaran dibuka pada 1 Juli dan ditutup pada tanggal 7 Agustus lalu melalui form pendaftaran yang disediakan penyelenggara di laman https://linktr.ee/pendaftaranppmi2022.
Syarat peserta adalah berusia 18 – 26 tahun, memiliki tinggi badan minimal 165 cm (perempuan) dan 170 cm (laki-laki) dengan berat badan proporsional. Peserta juga harus memiliki pengetahuan di bidang maritim, mampu berbahasa Indonesia dengan baik, menguasai bahasa daerah dan bahasa asing baik lisan dan tulisan serta memiliki kemampuan berenang atau olahraga air lainnya.
Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (PPMI) bertujuan meningkatkan peran serta generasi muda, yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengembalikan kejayaan maritim Indonesia.
“Sejak lahirnya Putera Puteri Maritim Indonesia kita telah banyak bertemu dengan para generasi muda yang punya pengalaman luar biasa, setelah itu mereka kita rekrut masuk didalam pemilihan Putera Puteri Maritim Indonesia dan disana kita bina dan berikan wawasan kemaritiman, untuk mengenal lebih jauh tentang potensi maritim Indonesia terkait masalah budaya, teknologi, ekonomi dan pertahanan maritim. Saya mengajak para putera puteri Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dari generasi muda yang giat aktif dan produktif untuk bersama-sama mengelola maritim Indonesia.” Sambutan yang disampaikan oleh Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi P, SH, selaku pelindung Paguyuban Putera Puteri Maritim Indonesia di laman Instagram @ppmaritimindonesia.
Tahun ini kegiatan para finalis akan berpusat di Bumi Marinir Cilandak, dimulai pada tanggal 21 September sampai dengan 30 September para finalis wajib mengikuti karantina. Pada kegiatan tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 dan 2018 kegiatan pendidikan dan pelatihan berada di Pusat Komando Pasukan Katak (KOPASKA) Pangkalan TNI AL Pondok Dayung, Jakarta Utara.
Ke 68 finalis ini mewakili DKI Jakarta, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTB, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku.
“Kami mengucapkan selamat kepada para finalis yang berhasil masuk seleksi administrasi dan interview melalui daring, jaga Kesehatan dan tetap semangat karena kalian akan diberikan pelatihan baik pendidikan dan pelatihan militer seperti latihan tembak, diving, baris berbaris, panahan, dan masih banyak lagi dengan tujuan untuk menguatkan mental para finalis, tutur Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, SH.MH selaku Ketua Pelaksana Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia 2022.
Nantinya diharapkan dari pelatihan yang dijalankan selama 10 hari ini, para duta maritim bisa mengemban amanah yang sudah disampaikan Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia”, lanjutnya.
Selain materi kemaritiman, kegiatan pelatihan juga akan di isi materi kepariwisataan, ilmu komunikasi dan informasi, public speaking, table manner, beauty class, serta tata kelola lingkungan hidup, serta IPTEK.
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan para finalis Putera-Puteri Maritim Indonesia nantinya akan ditutup dengan malam penganugerahan Putera-Puteri Maritim Indonesia tahun 2022 pada tanggal 1 Oktober 2022 di .Graha Jalapuspita. Jakarta Pusat.
Pelaksanaan pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia 2022 ini didukung penuh oleh banyak pihak, di antaranya Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Kemenkomarinfes, Bakamla, KLHK, KKP, Menteri Pariwisata, Panglima TNI, dsb. [Red]
Posting Komentar