Yofamedia.com, Jakarta – Menjaga kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang, terutama di masa pandemi kemarin dimana Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak terkena virus Covid-19. Seiring bertambahnya usia, kualitas kesehatan dan metabolisme tubuh terus menurun, begitu juga dengan kepadatan tulang yang dapat menurun hingga 20%, kelenturan sendi, dan juga kekuatan otot hingga 29% . Penurunan kondisi tubuh ini dapat menimbulkan keterbatasan fisik yang menyebabkan penurunan produktivitas hingga turunnya rasa percaya diri pada kelompok usia dewasa. Namun penurunan ini dapat dihindari dengan menjalani gaya hidup yang sehat, yaitu dengan mengkonsumi gizi seimbang, aktif bergerak, cukup istirahat dan menjaga kesehatan mental.
Oleh karena itu, Anlene sebagai merek susu dewasa produksi PT Fonterra Brands Indonesia asal New Zealand meluncurkan kampanye “Usia Bukan Halangan” / Age Is No Limit di Indonesia. Anlene percaya bahwa dengan menjaga gaya hidup sehat, kelompok usia dewasa dapat terus aktif dan produktif seiring bertambahnya usia.
Anlene juga menobatkan aktris Michelle Yeoh sebagai brand ambassador dari kampanye “Usia Bukan Halangan”. Michelle Yeoh tak hanya berhasil menjadi salah satu ikon selebritas Asia di Hollywood, tapi juga menjadi artis asia pertama yang berhasil memenangkan “Aktris Terbaik” pada Academy Awards di usianya yang ke-60. Di usianya ini, Michelle Yeoh masih aktif untuk berakting di berbagai macam film laga internasional dan membuktikan bahwa usia bukanlah halangan.
Untuk mencapai prestasinya tersebut, Michelle menjalani gaya hidup sehat secara disiplin. Menurut Michelle Yeoh, ”Merawat tubuh dengan hidup aktif, gaya hidup yang sehat, dan mendapatkan nutrisi yang tepat yang dibutuhkan, mendukung saya untuk terus melakukan aksi laga dan mengambil peran yang lebih menantang secara fisik.” Saat menerima piala Oscar 2023 untuk kategori aktris terbaik, Michelle Yeoh juga menyampaikan keyakinannya bahwa “Jangan biarkan orang lain berkata, bahwa kamu sudah melewati masa jayamu”.
Berbicara dari aspek kesehatan dan nutrisi yang diperlukan kelompok lanjut usia, Dr. dr. Tirza Tamin, Sp.KFR (K) Perwakilan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), menjelaskan, “Di Indonesia, 1 dari 3 orang kelompok usia dewasa di Indonesia memiliki risiko untuk terkena osteoporosis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran mengenai tanda-tanda osteoporosis itu sendiri seperti sakit punggung, postur tubuh yang membungkuk, hingga tinggi tubuh yang lambat laun semakin pendek. Umumnya kelompok usia dewasa merasa bahwa gejala tersebut adalah karena kelelahan biasa dan bukan tanda penuaan. Dan ini hanyalah satu dari berbagai risiko fisik seiring dengan bertambahnya usia.”
Menurut Dr. Tirza, “Hal ini dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup yang sehat dan memenuhi nutrisi untuk tubuh. Salah satu nutrisi utama yang dapat menjawab hal tersebut sekaligus mencegah osteoporosis adalah Kalsium yang bisa diperoleh salah satunya melalui produk susu orang dewasa. Mengonsumsi Kalsium yang cukup dengan takaran 1.000 miligram setiap hari untuk wanita berusia di bawah 50 tahun dan pria berusia di bawah 70 tahun, serta 1.200 miligram setiap hari untuk wanita berusia di atas 50 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun, mendapatkan vitamin D yang cukup untuk membantu penyerapan dan pemasukan Kalsium ke dalam tulang. Tak lupa, kita perlu melakukan olahraga menahan beban secara teratur. Ini bisa dimulai dengan berjalan 15-20 menit setiap harinya.”
Dr. Tirza juga menambahkan bahwa pemenuhan nutrisi ditambah dengan mengurangi kafein dan alkohol, berhenti merokok, serta mencukupi kebutuhan nutrisi lainnya seperti kalium, protein, dan mineral agar penyerapan kalsium dan pembentukan tulang baru berlangsung optimal dalam tubuh. “Kombinasi antara asupan gizi seimbang dan gaya hidup aktif ini lah yang membantu menjaga kondisi tubuh tetap bugar, memiliki endurance yang lebih baik, dan jadi lebih “awet muda” dibandingkan orang-orang sebayanya,” pungkasnya.
Selanjutnya menurut Tara de Thouars, BA, M.Psi selaku psikolog “Keadaan fisik dan kesehatan mental memiliki korelasi yang sangat kuat. Kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan mental dan begitu juga sebaliknya, kesehatan mental mempengaruhi kesehatan fisik. Jika tidak dikelola, perubahan fisik pada seseorang yang lanjut usia berpotensi menimbulkan kekhawatiran dan perasaan tidak berdaya. Seseorang bisa merasa frustrasi ketika tidak lagi bisa melakukan aktivitas fisik yang bisa mereka lakukan waktu muda. Untuk itu sangat penting bagi seseorang yang memasuki usia lanjut untuk tetap aktif sambil menjaga interaksi sosialnya. Inilah kunci bahagia. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan terus melakukan hobi atau mempelajari hal baru yang dapat merangsang kemampuan kognisi sehingga dapat mendukung kesehatan mental. Dengan fisik yang sehat dan motivasi diri yang baik, usia tidak menjadi halangan untuk tetap produktif dan berkarya.”
Ari Wibowo, aktor Indonesia berusia 52 tahun yang terkenal dengan gaya hidup sehatnya, turut menekankan pentingnya gaya hidup yang aktif sekaligus tetap terhubung secara sosial. “Saya percaya usia itu hanyalah angka yang tidak dapat membatasi aktivitas saya, pencapaian yang ingin saya kejar, dan bahkan hobi baru yang ingin saya coba. Semasa kecil, saya aktif belajar bela diri taekwondo yang akhirnya memungkinkan saya banyak dapat peran di film/sinetron laga. Setelah lama berhenti, beberapa tahun terakhir ini saya memutuskan untuk latihan taekwondo lagi. Percaya gak percaya, saya belajar lagi dengan sabeum (guru) saya waktu kecil itu, yang kini usianya sudah 60-an lebih. Kalau sabeum saya saja masih semangat mengajar, kenapa saya tidak? Jadi sekarang taekwondo ini saya lakukan rutin, bareng dengan olahraga lain bersama teman-teman dan komunitas.”
Selain olahraga, Ari juga memperhatikan konsumsi gizinya. “Pasti sayang kalau sudah olah raga rutin tapi yang dikonsumsi adalah makanan yang tidak bernutrisi dan seimbang. Jadi saya selalu mengupayakan gizi seimbang, makan-makanan yang variatif dengan porsi yang sewajarnya. Saya juga memutuskan untuk mulai mengkonsumsi susu Anlene 2 gelas sehari. Saya baru mengetahui kalau Anlene ini punya nutrisi lengkap, bahkan hingga ada kolagen untuk kelenturan sendi yang tidak saya lihat di susu lain. Ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk latihan taekwondo saya. Saya sangat mendukung Anlene dengan produknya serta berbagai kampanye edukatif dan empowering seperti Usia Bukan Halangan ini. Saya harap semakin banyak orang sadar akan pentingnya kesehatan tulang, otot dan sendi di usia lanjut, untuk buktikan bahwa usia bukanlah halangan.”
Riszha Gandjar selaku Marketing Manager Anlene, Fonterra Brands Indonesia, memaparkan “Lewat inisiatif kampanye Usia Bukan Halangan, Anlene ingin mendorong lebih banyak konsumen lanjut usia tetap produktif, berkarya, dan justru menikmati hari tuanya dengan terus melakukan banyak hal. Dari studi yang dilakukan terhadap kelompok usia dewasa, banyak dari mereka yang beranggapan bahwa ekspektasi terhadap hidup hanya ditentukan dari usia mereka. Kami percaya dengan menjalani gaya hidup yang sehat, yaitu dengan aktif bergerak, mengelola stress, dan juga memenuhi kebutuhan nutrisi untuk kesehatan tulang, sendi, dan otot, dapat mendukung mereka untuk terus aktif dan menjadikan usia bukanlah halangan.”
Ia menerangkan dengan kandungan nutrisi yang terdapat dalam Anlene Actifit 3X dan Anlene Gold 5X dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kelompok usia dewasa. Anlene mengandung tinggi Kalsium dan Vitamin D yang berguna untuk kekuatan tulang, tinggi protein untuk kekuatan otot, dan juga merupakan satu-satunya susu dewasa yang mengandung kombinasi kolagen dan vitamin C untuk kelenturan sendi. Konsumen tak perlu lagi ragu akan konsumsi kalsium, protein, dan kolagen dalam menjaga kesehatan serta kepadatan tulang, otot, dan sendi.
Sebagai bagian dari komitmen Anlene untuk mendukung masyarakat dalam mendeteksi gejala penuaan pada tulang, otot, dan sendi, Anlene telah menyelesaikan pemeriksaan kepadatan tulang dan massa otot terhadap 8.695 orang selama 5 bulan pada tahun 2022. Kegiatan ini menjadikan Anlene sebagai pemegang rekor MURI untuk Pemeriksaan Kepadatan Tulang dan Massa Otot serta Usia Tubuh dengan Peserta Terbanyak. “Kami berharap di masa depan, masyarakat lanjut usia dapat terus bergerak aktif dan mematahkan stereotip batasan usia yang kerap dialami mereka,” tutup Riszha. [Red]
Posting Komentar