Ia kaget setelah dihubungi pengacara suaminya saat tahu kalau suaminya telah mewariskan sebuah rumah besar di sebuah tempat yang agak terpencil. Rumah ini memang sudah diidam-idamkan So Hee sejak lama bersama suaminya.
Tetapi ada sesuatu yang aneh dan menyeramkan saat So Hee tinggal di rumah itu. Ia merasakan ada sesuatu yang mengancam hidupnya, dan kecurigaannya bertambah kuat saat ia menemukan foto seorang perempuan muda di balik foto dirinya di ruang tamu.
Ia pun mencari tahu siapa perempuan itu di sekolah setempat dan kepada detektif yang menyelidiki kematian suaminya. Betapa mengejutkannya saat ia tahu siapa perempuan tersebut dan hubungannya dengan kematian suaminya.
Film ini dilatarbelakangi rumah Neulbom, yang juga dikenal sebagai Spring Garden. Rumah yang terletak di Jecheon, Chungcheongbuk-do, Korea Selatan ini terkenal karena reputasinya sebagai tempat angker. Rumah ini dianggap sebagai salah satu dari tiga lokasi paling menyeramkan di Korea Selatan, bersama dengan Rumah Sakit Jiwa Gonjiam dan Restoran Ikan Mentah Yeongdeok di Provinsi Gyeongbuk.
Walaupun dulunya merupakan restoran tua, namun film ini hanya mengambil latar rumahnya, dan bukan cerita yang berkembang tentang rumah Neulbom ini.
Narasinya sendiri bukanlah sesuatu yang baru dalam sebuah film. Amat wajar kalau sebuah rumah angker mempunyai kisahnya sendiri yang penuh misteri. Yang menarik adalah bagaimana narasinya dikemas sedemikian rupa hingga menarik untuk diikuti penonton hingga selesai. Alurnya cenderung linear dengan sejumlah eksposisi di third act yang akan memperjelas misteri tersembunyi di balik semua kejadian yang ada.
Sisi teknisnya bisa dikatakan sangat baik. Dengan tone suram yang dominan di sepanjang filmnya, seolah mempertegas aura menakutkan dan menambah sisi seram dari rumah tersebut. Penggunaan cahaya apa adanya, bahkan dalam gelap, membuat kita menebak-nebak sendiri kapan jumpscares akan muncul.
Kejutan yang disiapkan memang tidak terlalu mengagetkan, tapi cukup membuat rasa tegang tetap konstan terjaga. Sejumlah shot menarik digunakan, sangat dinamis, bahkan diambil dari beberapa sudut, bahkan ekspresi wajah So Hee juga diperlihatkan dari dekat untuk memperlihatkan raut mukanya.
Penggunaan skoring yang tidak berlebihan, terlihat menyatu dengan adegannya, dan membuat keseluruhan tampilan film terasa menakutkan.
Sebagai sebuah film horor, Neulbom: The Cursed berhasil membawa penonton larut dalam cerita yang dibawakannya. Alurnya penuh misteri terselubung yang menarik untuk diikuti, dan jujur saja dengan embel-embel salah satu dari 3 tempat angker di Korea Selatan, film ini sedikit lebih baik dari Gonjiam yang digarap ala found footage. [Red]
Posting Komentar