Film Made in Bali, Angkat Kisah Romansa Dalang Muda Asal Bali

Yofamedia.com, Jakarta - Film "Made in Bali" menjadi salah satu karya terbaru yang menampilkan kisah cinta anak muda. Sekaligus mengangkat keindahan budaya Bali sebagai daya tarik bidang pariwisata.

Film Made In Bali soal pariwisata besutan Josh Pictures ini diproduseri Joseph Tarigan dan disutradarai Johar Prayudhi akan tayang perdana pada 20 Februari 2025 nanti. Pemerannya dihiasi anak muda yaitu aktor Ryan Wijaya sebagai Made, Youtuber Vonny sebagai Niluh, dan TikTokers asli Bali, Bulan Sutena sebagai Putu.

Produser Film Made in Bali, Joseph Tarigan mengatakan film Made in Bali tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media promosi pariwisata Bali. Latar budaya dan keindahan alam Pulau Dewata, film ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan tradisi Bali kepada masyarakat luas.

"Film ini menjadi bukti bahwa perpaduan antara budaya lokal dan elemen modern dapat menciptakan karya yang menghibur sekaligus mendidik," katanya saat Screening Film di Epicentrum XXI, Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2025).

Dirinya yakin dengan semangat para pemain dan kru, Made in Bali bakal membawa pesan cinta sekaligus memperkenalkan budaya Bali ke dunia. Film ini akan membuat penonton terkesima dengan nuansa Bali yang ditampilkan.

"Jadi kami tampilkan berbagai kebudayaan sampai tempat wisata untuk membius mata penonton soal keindahan Bali," sebutnya.

Sutradara Made in Bali, Johar Prayudhi mengungkapkan konsep film dirancang untuk memadukan budaya Bali dengan elemen modern agar dapat diterima oleh generasi muda. Salah satu budaya yang diangkat dalam film ini adalah Wayang Bali, yang sering kali kurang dikenal dibandingkan wayang dari Jawa.

“Banyak orang belum tahu kalau Bali juga punya tradisi wayang. Kami ingin memperkenalkan itu melalui film ini,” ungkapnya.

Pemeran utama pria, Made dikisahkan sebagai dalang wayang yang dihadapkan dua pilihan wanita yaitu Niluh dan Putu. Agar terasa relevan bagi generasi muda film mengahdirkan unsur tradisional sekaligus nuansa kekinian.

"Tantangan terbesar dalam produksi ini adalah waktu persiapan yang hanya satu bulan, di mana para pemain harus belajar berbagai keterampilan, mulai dari bahasa Jepang, dialek Bali, hingga menari dan memainkan wayang," jelas Johar.

Rayn Wijaya, pemeran utama Made, mengungkapkan bahwa perannya sebagai dalang Wayang Bali merupakan tantangan tersendiri. Dia hanya punya waktu tiga hari untuk belajar menjadi dalang sehingga mesti intens, dibimbing langsung oleh dalang asli, Wayan.

"Saya juga belajar menggunakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan kaki. Itu benar-benar sulit, tetapi pengalaman ini sangat berharga,” ujarnya.

Sementara itu, Vonny Felicia, pemeran Ni Luh, menghadapi tantangan mempelajari bahasa Jepang dan dialek Bali. Namun, ia merasa sangat terbantu dengan suasana tim produksi yang mendukung.

"Semua proses latihan dan reading yang intens sebelum syuting benar-benar membantu saya masuk ke karakter Ni Luh. Ini pengalaman yang sangat berharga," ungkapnya.

Bulan Sutena, yang memerankan Putu, merasa lebih mudah memahami dialek dan budaya Bali karena ia memang asli Bali. Namun, karakter Putu yang ekspresif dan ambisius menjadi tantangan baginya.

"Karakter Putu sangat berbeda dari diri saya yang lebih pendiam. Untuk itu, saya banyak belajar dari manajer saya dan menonton film-film serupa," jelasnya. [Red]



0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2