Film Saat Luka Bicara Cinta Siap Tayang Agustus 2025

Yofamedia.com, Jakarta - WR Film & Entertainment berkolaborasi dengan Citra Sinema menghadirkan film terbaru nya yang berjudul "Saat Luka Bicara Cinta". Film ini bukan film sejarah, melainkan film drama kemanusiaan yang mengangkat luka dan rekonsiliasi antara 2 negara yaitu Indonesia dan Timor Leste.

Berlatar konflik Timor Timur pada periode 1976-1999, film ini diinisiasi oleh Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C) H. Doni Monardo dan diteruskan oleh Letjen (Purn) Kiki Syahnakri. Mengusung semangat rekonsiliasi, film ini diharapkan bisa memperkuat persahabatan dua negara setelah 25 tahun perpisahan Timor Leste dari Indonesia.

Proses syuting dijadwalkan berlangsung di Dili Timor Leste dan sekitarnya pada akhir April 2025, dengan akan tayang perdana pada Agustus 2025.

Film ini Disutradarai oleh Anggi Frisca dan juga Deddy Mizwar, selain menjadi Sutradara Deddy Mizwar juga salah satu penulis ide cerita di film ini.

"Ini film drama dan bukan film perang. Film perang sudah ada, bahkan ada yang baru akan tayang. Tapi film ini bukan tentang perang, film ini lebih menyoroti luka yang masih ada di kedua belah pihak dan bagaimana cara untuk menyembuhkannya," jelas Deddy Mizwar di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (5/2/2025). 

"Kenyataannya, Timor Leste sekarang adalah negara tetangga kita. Kita harus membangun hubungan yang baik. Pendekatan yang digunakan dalam film ini adalah pendekatan kemanusiaan," tambah Deddy.

Deddy juga mengungkapkan bahwa film ini berangkat dari kisah nyata, di mana banyak individu dari kedua negara mengalami konflik batin akibat sejarah yang mereka lalui. Banyak anak-anak Timor Leste yang dibesarkan di Indonesia. Ada konflik batin yang luar biasa di sana. Ada orang Timor Leste yang orang tuanya menjadi korban, ada pula orang Indonesia yang keluarganya menjadi korban pertikaian tersebut.


"Di film ini, salah satu elemen penting yang diangkat adalah keberadaan Taman Makam Pahlawan Indonesia dan Taman Makam Pahlawan Timor Leste yang berdampingan di Kabar Lestri," tutup Deddy.

Dr. Wahyuni Refi Setyabekti, yang juga menjadi salah satu penulis cerita film ini, menjelaskan bahwa proyek ini lahir dari kisah-kisah kemanusiaan yang dibagikan oleh Kiki Syahnakri, almarhum Doni Monardo, dan Lupi Starkos. Menurutnya, meski hubungan diplomatik antara Indonesia dan Timor Leste terus berkembang, masih ada proses rekonsiliasi yang harus diperkuat dari ke 2 negara. [Lia]

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2