Oleh rumah produksi Dee Company, kisah itu diangkat ke layar lebar dengan judul “Norma: Antara Mertua dan Menantu”. Film tersebut diangkat dari kisah nyata yang dialami Norma Risma. Ibu kandungnya tega berkhianat lantaran berselingkuh dengan suami dari Norma Risma.
“Film ini film drama, tapi terornya akan melebihi film horor. Karena tidak ada pengkhianatan yang semenyakitkan ini,” kata Produser dan CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani dalam Preimere film Norma: Antara Mertua dan Menantu di XXI Epicentrum Jakarta, Senin (24/3/2025).
Norma yang menjalani kisah nyatanya mengakui kebenaran pernyataan tersebut. “Dulu benar-benar nggak nyangka, ternyata ini terjadi sama saya. Sampai sekarang masih membekas lukanya. Tapi film ini menjadi sarana saya sembuh karena saya akhirnya tahu tak sendirian,” tuturnya.
Dukungan dan perasaaan yang sama sebagai korban bermunculan ketika Dee Company mengumumkan akan menfilmkan kisahnya. Inilah yang mendorong penulis Oka Aurora mengembangkan ceritanya.
“Saya bertemu Norma dua kali untuk mendengarkan kisahnya. Banyak yang di luar akal sehat, horor sekali kalau harus menjalani kisah Norma ini,” kata Oka Aurora.
Sutradara Guntur Soehardjanto mencoba menggambarkan perselingkuhan dengan cara yang berbeda di film ini.
“Kita tidak cuma fokus pada cerita yang sudah viral. Tapi digali lebih dalam sehingga bisa menghadirkan visual yang lebih luas dalam cakupan keluarga, pasangan, hingga parenting,” jelasnya.
Selama menggarap berbagai karya, Guntur mengakui film Norma merupakan yang terberat.
”Film terberat saya, sampai setiap malam ga bisa tidur, bagaimana menginspirasi Norma Norma lain ngomong. Banyak Norma lain kasusnya sama, ga berani ngomong, akhirnya bisa ngomong,” ungkap Guntur.
Kompleksitas cerita inilah yang membuat Tissa Biani yakin Norma: Antara Mertua dan Menantu bisa menjadi paket komplit.
“Emosinya lengkap. Jatuh cinta ada, hangatnya keluarga ada, sampai horornya dikhianati ibu dan suami sendiri itu ada,” tutur Tissa.
“Ini menjadi alasan saya mau menerima film Norma: Antara Mertua dan Menantu,” imbuh Yusuf Mahardika.
Sementara Wulan Guritno yang berperan sebagai Ambu Rina yang tak lain adalah ibu Norma, mengaku tak sabar menantikan penayangannya.
Selain perselingkuhan, Wulan juga menyampaikan film Norma juga memiliki pesan tentang memaafkan dan keikhlasan.
”Semoga film ini bisa memberikan pelajaran tentang keikhlasan dan memaafkan,” terangnya.
Di sisi lain, ia juga berharap film yang dibintanginya mendapatkan sambutan hangat dari penonton.
Bahkan, Wulan berharap jumlah penonton bisa tembus hingga 8 juta orang. "Semoga 8 juta penonton,” imbuhnya. [Red]
Posting Komentar